UNIVERSITAS PAMULANG (UNPAM)
UJIAN TENGAH
SEMESTER (UTS)
Nama
: Iin Wulandari Muslimat Tanggal
Ujian : 09 Januari 2016
NIM
: 2013054352 Mata
Kuliah : Penganggaran Perusahaan
Kelas
: B.315 (Reguler C) Dosen
: Andri Rizko Yulianto, S.E, S.Pd.I., M.M
Program Studi : Manajemen
Pemasaran Nilai :
Soal :
1. Konsep
Dasar Anggaran
a.
Pengertian
Anggaran dan Penganggaran
Anggaran merupakan rencana
kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan);
anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan.
Penganggaran merupakan penciptaan suatu rencana kegiatan yang
dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran
memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian,
dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi
dan komunikasi.
b.
Sifat
Penganggaran
-
Realistis. Artinya tidak terlalu
optimis dan tidak pula terlalu pesimis.
-
Luwes. Artinya tidak terlalu kaku,
dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan yang mungkin berubah. Untuk itu
pihak manajemen perlu mengamati perubahan lingkungan yang terus menerus terjadi
agar dapat melakukan penyesuaian bilamana diperlukan.
-
Kontinyu. Artinya membutuhkan
perhatian terus-menerus dan tidak merupakan suatu usaha yang insidentil.
c.
Tujuan
Penganggaran dan Anggaran
-
Untuk
menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa
menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai
manajemen.
-
Untuk
mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga
anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
-
Untuk
menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok
dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
-
Untuk
mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan
sumber daya.
-
Untuk
menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok,
serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
d.
Macam
jenis anggaran
1. Anggaran untuk perusahaan manufaktur, terdiri dari:
a.
Anggaran
penjualan g. Anggaran biaya tenaga kerja
b. Anggaran produksi h. Anggaran biaya overhead pabrik
c. Anggaran piutang usaha i.
Anggaran biaya administrasi
d. Anggaran bahan baku j.
Anggaran kas
e.
Anggaran pembelian bahan baku k. Anggaran laba rugi
f.
Anggaran bahan baku yang l. Anggaran neraca
habis digunakan
2. Anggaran untuk perusahaan perdagangan, terdiri
atas:
a. Anggaran penjualan f. Anggaran beban bunga dan pajak
b. Anggaran pembelian barang dagangan g. Anggaran kas
c. Anggaran HPP barang dagangan h. Anggaran piutang
d. Anggaran biaya pemasaran langsung i. Anggaran laba-rugi
e. Anggaran biaya umum & administrasi j. Anggaran neraca
3. Anggaran untuk perusahaan jasa keuangan, terdiri
dari:
a. Anggaran laba rugi d. Anggaran kas
b. Anggaran biaya operasional e. Anggaran neraca
c. Anggaran pendapatan
4. Anggaran untuk perhotelan, terdiri dari:
a. Anggaran pendapatan opersional d. Anggaran laba rugi
b.
Anggaran biaya operasional e. Anggaran neraca
c. Anggaran kas
5. Anggaran jasa
kontraktor, terdiri dari:
a. Anggaran pendapatan operasi d. Anggaran laba-rugi
b.
Anggaran biaya operasi e.
Anggaran neraca
c. Anggaran kas
e.
Anggaran
harus formal dan sistematis
Maksudnya adalah: Anggaran harus
disusun dan dibuat dalam bentuk formal dalam bidang usahanya serta sistematis
agar lebih terperinci dan terstruktur dalam anggaran-anggaran yang dibuat.
f.
Pembuat,
penanggung jawab dan pelaksana anggaran
-
Anggaran
dibuat dan disusun oleh accounting per departemennya dan ditetapkan sendiri
oleh masing-masing head departemen.
-
Penanggungjawab
atas penyusunan anggaran ini adalah pucuk pimpinan itu sendiri. Untuk
melaksanakan tanggung jawab ini, maka biasanya pucuk pimpinan membentuk suatu
panitia anggaran, yang anggota-anggotanya terdiri atas pimpinan-pimpinan bidang
pemasaran, produksi, personalia, keuangan, Litbang dan bendaharawan pada
masing-masing bagian. Panitia anggaran ini diketuai oleh pucuk pimpinan itu
sendiri.
-
Sebagai
koordinator atau pelaksana teknis anggaran ditunjuk seorang kepala anggaran, anggaran
dilaksanakan oleh bawahan tanpa adanya keterlibatan bawahan dalam
penyusunannya.
2. Manajemen
Anggaran
a.
Pengertian
Manajemen anggaran
Adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efisien dalam suatu rencana kerja yang dinyatakan
secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran
yang lain yang mencakup jangka waktu setahun.
b.
Perbedaan
anggaran operasional dan anggaran keuangan
Anggaran Operasional
adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama perusahaan
dalam memperoleh pendapatan didalam suatu periode tertentu, sedangkan
Anggaran
keuangan adalah
anggaran yang berkaitan dengan rencana pendukung aktivitas operasi perusahaan,
mereka mampu membagi uang pada tiap-tiap bagian sehingga mereka mampu
menjalankan aktifitasnya
c.
Yang
termasuk dalam anggaran operasional
Anggaran
pendapatan, anggaran biaya dan anggaran laba
d.
Yang
termasuk dalam anggaran keuangan
Anggaran investasi, anggaran kas
dan proyeksi neraca
3. Anggaran
Penjualan
a.
Pengertian
dan manfaat anggaran penjualan
Anggaran Penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya
meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah
(kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu
penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
Manfaat anggaran penjualan:
-
Untuk mengurangi ketidakpastian
tentang pendapatan dimasa datang.
-
Untuk memasukkan kebijakan dan
keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan (contoh dalam rencana
pemasaran).
-
Untuk memberikan informasi penting
berisi pembentukan elemen lain dari rencana laba yang menyeluruh.
-
Untuk memudahkan pengendalian
manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan
b.
Faktor-faktor
yang harus diperhatikan dalam membuat anggaran penjualan
·
Faktor Pemasaran
-
Luas pasar, apakah bersifat lokal,
regional, nasional,atau internasional; keadaan persaingan, apakah bersifat
monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen
apakah konsumen akhir atau konsumen industri.
·
Faktor Keuangan
-
Yang perlu diperhatikan perusahaan
antara lain mengenai kemampuan modal kerja mendukung pencapaian target
penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah,
biaya promosi produk dan lain-lain.
·
Faktor Ekonomis
-
Yang perlu diperhatikan perusahaan
antara lain dengan meningkatnya penjualan berarti meningkatkan laba
(rentabilitas) atau sebaliknya.
·
Faktor Kebijakan Perusahaan
-
Yaitu seperti kebijakan membuat
produk dengan kualitas nomor satu sehingga kesempatan untuk menjual produk
nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup
·
Faktor Perkembangan Penduduk
-
Faktor perkembangan penduduk juga
mempengaruhi anggaran, misalnya peningkatan kelahiran dapat meningkatkan
konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-lain.
·
Faktor Kondisi Politik, Sosial,
Budaya, Pertahanan dan Keamanan
·
Faktor Teknis
-
Apakah kapasitas seperti mesin dan
alat mampu memenuhi target penjualan yang dianggarkan apakah bahan baku dan
tenaga kerja mudah dan murah.
·
Faktor Lainnya
-
Apakah pada musim tertentu anggaran
penjualan ditambah, apakah kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama
anggaran yang disusun harus dapat dipertahankan.
·
Faktor
Intern
Yang termasuk dalam faktor intern adalah data,
informasi, dan pengalaman yang terdapat didalam perusahaan sendiri. Faktor-
faktor tersebut yaitu:
-
Penjualan
tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun
tempat penjualannya.
-
Kebijaksanaan
perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti tentang pemilihan
saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara penetapan harga jual
dan sebagainya.
-
Kapasitas
produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang
akan datang.
-
Tenaga kerja
tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya, kemungkinan
pengembangannya diwaktu yang akan datang.
-
Fasilitas-fasilitas
lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan
datang.
· Faktor Ekstern
Yang termasuk dalam faktor ekstern adalah data,
informasi, dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi di sana
mempunyai pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan. Faktor-faktor tersebut
antara lain berupa:
-
Keadaan
persaingan dipasar.
-
Posisi
perusahaan dalam persaingan.
-
Tingkat
pertumbuhan penduduk.
-
Tingkat
penghasilan masyarakat.
-
Elastisitas
permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan perusahaan, yang terutama akan
mempengaruhi dalam merencanakan harga jual dalam budget penjualan yang akan
disusun.
-
Agama, adat-
istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
-
Berbagai
kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun
keamanan.
-
Keadaan
perekonomian nasional maupun internasional.
-
Kemajuan
teknologi, barang-barang substitusi, selera konsumen dan kemungkinan
perubahannya, dan sebagainya.
c.
Yang
dimaksud dengan anggaran jangka pendek dan anggaran jangka panjang
1.
Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)
Anggaran
penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan, anggaran penjualan jangka
panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan menyangkut analisis mendalam mengenai
potensi pasar di masa mendatang yang dapat diakibatkan oleh perubahan populasi,
keadaan perekonomian dan lain-lain.
2.
Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)
Anggaran
penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu tahun atau dua belas
bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau bulanan. Anggaran penjualan jangka
pendek harus disusun berdasarkan daerah pertanggung jawaban untuk memudahkan
perencanaan dan pengendaliannya.
d.
Diketahui
: Q1=5.000; Q2=6.000; Q3=8.000; Q4=8.500; Q5=8.750
P1=Rp100; P2=Rp105;
P3=Rp110; P4=Rp115; P5=Rp125
Ditanya
: Q6 dengan metode Rata-Rata Bergerak, Perkiraan
Asosiatif dan Trend Moment.
Jawab :
Metode rata-rata
bergerak
Q6 = (Q1=5.000 + Q2=6.000 +Q3=8.000 + Q4=8.500 + Q5=8.750)
Q6 = 36.250 : 5
Q6 = 7.250 Unit
Metode persamaan asosiatif
QM
( Y)
|
PM
(X)
|
Q2
(X) 2
|
QP
(X.Y)
|
5.000
|
Rp100
|
Rp10.000
|
500.000
|
6.000
|
Rp105
|
Rp11.025
|
630.000
|
8.000
|
Rp110
|
Rp12.100
|
880.000
|
8.500
|
Rp115
|
Rp13.225
|
977.500
|
8.750
|
Rp125
|
Rp15.625
|
1.093.750
|
36.250
|
Rp555
|
Rp61.975
|
4.081.250
|
Dik : Y = 36.250
X = 555
X2
= Rp 61.975
XY = 4.081.350
b =
a= 5
Persamaan Regresinya
Metode Trent Moment
Q
|
Y
|
X
|
XY
|
X2
|
Q1
|
5.000
|
0
|
0
|
0
|
Q2
|
6.000
|
1
|
6.000
|
1
|
Q3
|
8.000
|
2
|
16.000
|
4
|
Q4
|
8.500
|
3
|
25.500
|
9
|
Q5
|
8.750
|
4
|
35.000
|
16
|
∑
|
36.250
|
10
|
82.500
|
30
|
∑
Y = n.a +b. ∑ X → 36.250 = 5.a + b.10 x2
∑
XY = A. ∑X + b. ∑X2→ 82.500 = 10.a + b.30 x1
72.500
= 10.a + b.20
82.500
= 10.a + b.30 -
- 10.000 = b – 10
10b = 10.000
b = 10.000/10
b = 1.000
Kemudian di susun dengan metode
eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih dahulu :
∑ Y = n.a +b. ∑ X
36.250 = 5. a + 1.000 (10)
36.250 = 5 .a + 10.000
5 a = 36.250 – 10.000
5 a = 26.250
a = 5.250
Y
= a + bx
Y
= 5.250 + 1.000 (5)
Y
= 5.250 + 5.000
Y = 10.250
Jadi
penjualan Q6 adalah 10.250 Unit
e.
Diketahui
: Q1=10.000; Q2=15.500; Q3=16.700; Q4=18.850; Q5=19.600; Q6=22.250
P1=Rp85; P2=Rp95;
P3=Rp105; P4=Rp115; P5=Rp140; P6=Rp155
Ditanya
: Q7 dengan metode Rata-Rata Bergerak, Perkiraan
Asosiatif dan Trend Moment.
Jawab :
Metode rata-rata
bergerak
Q7 = (Q1=10.000; Q2=15.500; Q3=16.700;
Q4=18.850; Q5=19.600; Q6=22.250)
Q7 = 102.900 : 6
Q7 = 17.150 Unit
Metode persamaan Asosiatif
Y
|
X
|
X2
|
X.Y
|
10.000
|
Rp.85
|
Rp7.225
|
850.000
|
15.500
|
Rp.95
|
Rp9.025
|
1.472.500
|
16.700
|
Rp.105
|
Rp11.025
|
1.753.500
|
18.850
|
Rp.115
|
Rp13.225
|
2.167.750
|
19.600
|
Rp.140
|
Rp19.600
|
2.744.000
|
22.250
|
Rp.155
|
Rp24.025
|
3.448.750
|
102.900
|
Rp.695
|
Rp84.125
|
12.436.500
|
Dik
: Y = 102.900
X = Rp.695
X2 = Rp84.125
XY = 12.436.500
b =
a= 6
Persamaan Regresinya
Metode Trend Moment
Q
|
Y
|
X
|
X.Y
|
X2
|
Q1
|
10.000
|
0
|
0
|
0
|
Q2
|
15.500
|
1
|
15.500
|
1
|
Q3
|
16.700
|
2
|
33.400
|
4
|
Q4
|
18.850
|
3
|
56.550
|
9
|
Q5
|
19.600
|
4
|
78.400
|
16
|
Q6
|
22.250
|
5
|
111.250
|
25
|
∑
|
102.900
|
15
|
295.100
|
55
|
∑ Y = n.a +b. ∑ X → 102.900 = 6.a + b.15 x5
∑
XY = A. ∑X + b. ∑X2→
295.100 = 15.a + b.55 x2
514.500
= 30.a + b.75
590.800 = 30.a + b.110 -
-76.300 = -35b
35b = 76.300
b = 2.180
kemudian
di susun dengan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih
dahulu :
∑ Y = n.a + b. ∑ X
102.900
= 6. a + 2.180 (15)
102.900
= 6 .a + 32.700
-6 a = -102.900 + 32.700
-6 a = -70.200
a = 11.700
Kemudian
masukkan ke dalam persamaan :
Y
= a + bx
Y
= 11.700 + 2.180 . 6
Y
= 11.700 + 13.080
Y
= 24.780
Jadi
penjualan Q7 adalah 24.780 Unit
f.
Diketahui
: Q1=20.500; Q2=22.600; Q3=14.800; Q4=27.000; Q5=27.200; Q6=27.400;
Q7=27.600
P1=$5,5; P2=$5,55;
P3=$5,7; P4=$5,87; P5=$5,93; P6=$6,05; P7=$6,375
Ditanya
: Q8 dengan metode Rata-Rata Bergerak,
Perkiraan Asosiatif dan Trend Moment.
Jawab :
Metode rata-rata bergerak
Q8 = (Q1=20.500; Q2=22.600;
Q3=14.800; Q4=27.000; Q5=27.200; Q6=27.400; Q7=27.600)
Q8 = 167.100 : 7
Q8
= 23.871,42 Unit
Metode Persamaan Asosiatif
Y
|
X
|
X2
|
XY
|
20.500
|
$5,5
|
$30,25
|
112.750
|
22.600
|
$5,55
|
$30,8025
|
125.430
|
14.800
|
$5,7
|
$32,49
|
84.360
|
27.000
|
$5,87
|
$34,4569
|
158.490
|
27.200
|
$5,93
|
$35,1649
|
161.296
|
27.400
|
$6,05
|
$36,6025
|
165.770
|
27.600
|
$6,375
|
$40,640625
|
175.950
|
167.100
|
$
40,975
|
$240,407,425
|
984.046
|
Dik
: Y = 167.100
X = $ 40,975
X2 = $240,407,425
XY = 984.046
b =
a= 7
Persamaan Regresinya
Metode Trend Moment
Q
|
Y
|
X
|
XY
|
X2
|
Q1
|
20.500
|
0
|
0
|
0
|
Q2
|
22.600
|
1
|
22.600
|
1
|
Q3
|
14.800
|
2
|
29.600
|
4
|
Q4
|
27.000
|
3
|
81.000
|
9
|
Q5
|
27.200
|
4
|
108.800
|
16
|
Q6
|
27.400
|
5
|
137.000
|
25
|
Q7
|
27.600
|
6
|
165.600
|
36
|
∑
|
167.100
|
21
|
544.600
|
91
|
∑ Y = n.a + b. ∑ X → 167.100 = 7.a + b.21 x3
∑
XY = A. ∑X + b. ∑X2 → 544.600 = 21a + b.91 x1
501.300
= 21.a + b.63
544.600 = 21.a + b.91 -
-
43.500 = -28b
28b = 43.500
b = 1.553,57
Kemudian
di susun dengan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai a atau b terlebih
dahulu :
∑ Y = n.a + b. ∑ X
167.100
= 7 a + 1.553,57 . 21
167.100
= 7 a + 32.624,97
-7 a = -167.100 + 32.624,97
-7 a = -134.475,03
a = 19,21 Unit
Kemudian
masukkan ke dalam persamaan :
Y
= a + bx
Y
= 19,21 + 1.553,57 (7)
Y
= 19,21 + 10.875
Y
= 10.894,21
Jadi
penjualan Q8 adalah 10.894,21Unit
4. Anggaran
Produksi
a.
Pemahaman,
fungsi, dan manfaat
Anggaran
Produksi adalah
suat perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan
diproduksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya mencakup rencana
mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan
dilakukan.
Manfaat Anggaran Produksi
-
Manfaat secara umum
Sebagai
pedoman kerja, pengkordinasian kerja dan pengawasan kerja.
-
Manfaat secara khusus
1.
Untuk menunjang kegiatan penjualan sehingaa produk dapat disediakan sesuai
dengan waktu yang sudah direncanakan
2.
Menjaga tingkat persediaan yang memadai (supaya persediaan tidak terlalu besar
dan tidak terlalu kecil)
3.
Mengatur produksi agar biaya-biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin
Fungsi Anggaran Produksi, adalah sebagai alat perencanaan,
pengkoordinasian dan pengawasan. Anggaran produksi disusun dengan berdasarkan
pada anggran penjualan yang telah disusun sebelumnya. Hal ini menunjukan bahwa
semua hal yang berhubungan dengan produksi, seperti kebutuhan bahan mentah,
kebutuhan tenaga kerja, kapasitas mesin-mesin, penambahan modal dan
kebijaksanaan persediaan, diselaraskan dengan kemampuan menjual. Jelaslah bahwa
anggran produksi mempunyai fungsi sebagai alat perencanan. Apabila anggran
produksi disusun dengan baik, maka anggaran inipun akan berfungsi sebagai alat
pengkoordinasian. Anggaran produksi mengkoordinasikan berapa jumlah yang akan
diproduksi dengan keadaan finansial, keadaan permodalan, perkembangan produk
dan tingkat penjualan.
b.
Hal
yang mempengaruhi anggaran produksi secara internal dan eksternal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berada
dalam perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan perusahaan:
-
Penjualan tahun lalu’bisajadi
patokan
-
Kebijakan perusahaan yang
berhubungan dengan harga jual
-
Syarat pembayaran barang yang dijual
-
Pemilihan saluran distribusi
-
Tenaga kerja yang dimiliki
perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
-
Modal kerja yang dimiliki perusahaan
(Current asset -Current liabilities)
-
Fasilitas yang dimiliki perusahaan
-
Kebijaksanaan perusahaan yang
dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain.
Faktor eksternal,
tapi memiliki pengaruh terhadap perusahaan:
-
Persaingan
-
Tingkat pertumbuhan penduduk
-
Tingkat penghasilan masyarakat
-
Tingkat pendidikan masyarakat
-
Tingkat penyebaran masyarakat
-
Agama, adat istiadat dan
kebijaksanaan masyarakat
-
Kebijaksanaan pemerintah
-
Keadaaan perekonomian internasional
maupun nasional dan kemajuan tehnologi.
c.
Diketahui : Sales=800unit,
beginning period inventory=600unit, end period inventory=250unit
Ditanya : Berapa tingkat kebutuhan produksi dan
jumlah yang harus diproduksi pertahun, dan
berapa tingkat kebutuhan produksi
dan jumlah yang harus diproduksi perbulannya.
Jawab
:
Jumlah
yang di produksi per tahun
=
(800 unit + 250 unit) – 600 unit
=
1.050 unit – 600 unit
=
450 unit
Jumlah
yang di produksi per bulan
=
450 unit / 12 bulan
=
37.5 unit
d.
Diketahui : Sales=100.000unit,
beginning period inventory=18.000unit,
end period inventory=
13.000unit
Ditanya : Berapa tingkat kebutuhan produksi dan
jumlah yang harus diproduksi pertahun, dan
berapa tingkat kebutuhan produksi
dan jumlah yang harus diproduksi perbulannya.
Jawab
:
Jumlah
yang di produksi per tahun
=
(100.000 unit + 13.000 unit) – 18.000 unit
=
113.000 unit – 18.000 unit
=
95.000 unit
Jumlah
yang di produksi per bulan
=
95.000 unit / 12 bulan
=
7.916.7 unit
e.
Diketahui
: Sales=180.000unit,
beginning period inventory=25.000unit,
end period inventory=
16.000unit
Ditanya : Berapa tingkat kebutuhan produksi dan jumlah
yang harus diproduksi pertahun, dan berapa tingkat kebutuhan produksi dan
jumlah yang harus diproduksi perbulannya.
Jawab
:
Jumlah
yang di produksi per tahun
=
(180.000 unit + 16.000 unit) – 25.000 unit
=
196.000 unit – 25.000 unit
=
171.000 unit
Jumlah
yang di produksi per bulan
=
171.000 unit / 12 bulan
=
14.250 unit
f.
Diketahui
: Sales=500.000unit,
beginning period inventory=150.000unit,
end period inventory=
85.000unit
Ditanya : Berapa tingkat kebutuhan produksi dan
jumlah yang harus diproduksi pertahun, dan
berapa tingkat kebutuhan produksi
dan jumlah yang harus diproduksi perbulannya.
Jawab
:
Jumlah
yang di produksi per tahun
=
(500.000 unit + 85.000 unit) – 150.000 unit
=
585.000 unit – 150.000 unit
=
435.000 unit
Jumlah
yang di produksi per bulan
=
435.000 unit / 12 bulan
=
36.250 unit
5. Anggaran
Bahan Baku
a.
Pengertian,
fungsi dan manfaatnya
Anggaran
Bahan Baku
adalah semua anggaran yg berhubungan dan merencanakan secara lebih terperinci
tentang penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode yg akan
datang.
Manfaat
Anggaran Bahan Baku
-
Untuk keperluan Produk Costing,
yaitu perhitungan harga pokok barang yang dihasilkan perusahaan
-
Untuk keperluan pengawasan
penggunaan bahan baku
Fungsi Anggaran Bahan Baku
-
Sebagai dasar untuk menyusun budget pembelian bahan mentah, jumlah satuan
bahan mentah yang dibeli ditentukan oleh beberapa banyak satuan bahan mentah
yang dibutuhkan oleh berapa banyak satuan bahan mentah dibutuhkan dalam proses
produksi.
-
Sebagai dasar untuk menyusun anggran biaya bahan mentah besarnya biaya
bahan mentah ditentukan oleh berapa banyak satuan bahan mentah tersebut
dibutuhkan untuk proses produksi.
-
Sebagai Data dan informasi untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah
b.
Bahan
Baku, Bahan Pelengkap, dan Bahan Suplies Pabrik
-
Bahan baku adalah barang-barang yang
diperoleh untuk digunakan dalam proses produksi (persediaan bahan utama)
Contoh: kayu, dll
-
Bahan pelengkap adalah barang-barang yang
diperoleh untuk digunakan melengkapi atau pendukung dalam proses prosukai
(bukan bahan utama produksi)
Contoh: melamin, cat, paku,
lem,dll
-
Bahan supplies adalah persediaan barang-barang
yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau
komponen barang jadi
Contoh: pipa hias, palu, gergaji,
amplas
c.
Faktor-faktor
yang menentukan dalam pembuatan rencana persediaan bahan baku
-
Anggaran Unit yang akan Diproduksi,
khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang yang
akan diproduksi dariwaktu ke waktu selama periode yang akan datang. Semakin
besar jumlah unit yang akan diproduksi, akan semakin besar pula jumlah
unitbahan bakunya, semakin kecil jumlah unit yang akan diproduksi, akansemakin
kecil pula jumlah unit bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi.
-
Berbagai standar pemakaian bahan (Standard Usage Rate) dari masing-masing
jenis bahan baku untuk proses produksi yang telahditetapkan perusahaan. Dalam
rangka mengetahui jumlah unit bahanbaku
yang dibutuhkan untuk proses produksi, pada umumnyaperusahaan telah
menetapkan standar-standar pemakaian tiap-tiap jenisbahan baku
-
Anggaran unit kebutuhan bahan baku
-
Biaya pengadaan (set-up cost)
-
Biaya-biaya penyimpanan dan risiko
penyimpanan (carrying cost)
-
Fluktuasi harga bahan baku di pasar
-
Tersedianya bahan baku di pasar
-
Modal kerja yang tersedia
-
Kebijaksanaan perusahaan terhadap
persediaan bahan baku, yang pada umumnya dipengaruhi oleh : fluktuasi produksi,
fasilitas tempat penyimpanan, risiko kerugian, biaya-biaya penyimpanan, tingkat
perputaran persediaan bahan baku, lead time dan modal kerja yang dimiliki
d.
Sebuah
perusahaan selama tahun 2015, untuk memproduksi barang A menganggarkan
produksinya sebanyak 182 unit. Standar bahan baku perunit adalan 2 ons bahan X
dan 2 ons bahan Y. Harga perons bahan X adalah Rp100 dan bahan Y adala Rp60.
Hitung berapa bahan baku yang dipakai dalam unit dan nominal
Jawab
:
Anggaran
Bahan Baku X yang di butuhkan:
=
(182 unit x 2 ons) x Rp.100
=
364 x Rp.100
=
Rp 36.400
Anggaran
bahan Baku Y yang di butuhkan:
=
(182 unit x 2 ons) x Rp 60
=
364 x Rp 60
=
Rp. 21.840
e.
Sebuah
perusahaan selama tahun 2015, untuk memproduksi barang B menganggarkan
produksinya sebanyak 12.000 unit. Standar bahan baku perunit adalan 18 ons
bahan X dan 3 ons bahan Y serta 5,27 ons bahan Z. Harga perons bahan X adalah
$0,62 dan bahan Y adalah $1,73 dan bahan Z adalah $3,06. Hitung berapa bahan
baku yang dipakai dalam unit dan nominal
Jawab
:
Anggaran
Bahan Baku X yang di butuhkan:
=
(12.000 unit x 18 ons) x $ 0,62
=
216.000 x $ 0,62
=
$ 133.920
Anggaran
Bahan Baku Y yang di butuhkan:
=
(12.000 unit x 3 ons) x $ 1,73
=
36.000 x $ 1,73
= $ 62.280
Anggaran
Bahan Baku Z yang di butuhkan:
=
(12.000 unit x 5,27 ons) x $ 3,06
=
63.240 x $ 3,06
= $ 193.514,4
f.
Sebuah
perusahaan selama tahun 2015, untuk memproduksi barang C menganggarkan
produksinya sebanyak 15.850 unit. Standar bahan baku perunit adalan 1,85 ons
bahan W, 2,75 ons bahan X dan 8,63 ons bahan Y serta 4,85 ons bahan Z. Harga
perons bahan W adalah $2,55 dan bahan X adalah $1,12, bahan Y adalah $3,76 dan
bahan Z adalah $0,36. Hitung berapa bahan baku yang dipakai dalam unit dan
nominal
Jawab
:
Anggaran
Bahan Baku W yang di butuhkan:
=
(15.850 unit x 1,85 ons) x $ 2,55
=
29.332,5 x $ 2,55
= $ 74.772,4
Anggaran
Bahan Baku X yang di butuhkan:
=
(15.850 unit x 2,75 ons) x $ 1,12
=
43.587,5 x $ 1,12
= $ 48.818
Anggaran
Bahan Baku Y yang di butuhkan:
=
(15.850 unit x 8,63 ons) x $ 3,76
=
136.785,5 x $ 3,76
= $ 514.313,5
Anggaran
Bahan Baku Z yang di butuhkan:
=
(15.850 unit x 4,85 ons) x $ 0,36
=
76.872,5 x $ 0,36
= $ 27.674,1
g.
Dari
soal d, diperoleh informasi tambahan untuk bahan X biaya setiap kali pesan
adalah Rp700 dan Y adalah Rp500, sedangkan biaya penyimpanan bahan baku di
gudang masing-masing adalah 40%. Hitung EOQ kedua bahan tersebut:
Jawab:
EOQ
= √ 2R. S
C / Unit
EOQ Bahan X: EOQ Bahan Y
EOQ
= √ 2* 43.587,5*700 EOQ
= √ 2* 136.785,5*700
40 % 40 %
EOQ = √ 61.022.500 EOQ = √ 136.785,5
40 % 40 %
EOQ
= √ 7.811,69 EOQ
= √ 11.695,53
40 % 40 %
EOQ = Rp. 19.529,33 EOQ
= Rp. 29.238,83
6. Anggaran Biaya Tenaga Kerja
a Pengertian,
fungsi dan manfaatnya
Anggaran Tenaga Kerja adalah anggaran yang
merencanakan tentang berapa jumlah tenaga kerja, berapa gaji dari tenaga kerja
yang terlibat langsung dalam proses produksi dalam rangka menghasilkan
barang/produk yang telah direncanakan.
Dalam
hal ini tenaga kerja yang di anggarkan adalah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi,
walaupun dalam proses produksi tersebut dikerjakan oleh mesin, tetapi tenaga
manusia tetap digunakan.
Fungsi Anggaran Biaya
Tenaga Kerja,
adalah:
-
Penggunaan
tenaga kerja lebih efisien karena perencanaan yang matang
-
Pengeluaran/biaya
tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien
-
Harga
-
pokok barang dapat dihitung secara tepat
-
Dipakai
sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja
Manfaat Anggaran Biaya Tenaga
Kerja, adalah:
-
Penggunaan tenaga kerja secara
efisien
-
Pengeluaran/biaya tenaga kerja
dapat diatur lebih efisien
-
Harga pokok barang dapat
dihitung dengan tepat
-
Alat pengawasan biaya tenaga
kerja
b. Diketahui
anggaran produksi perusahaan tahun 2015
Triwulan
|
Produk V
|
Produk W
|
Produk X
|
ProdukY
|
Produk Z
|
Total
|
1
|
22
|
13
|
9
|
30
|
125
|
…
|
2
|
23
|
13
|
10
|
40
|
155
|
…
|
3
|
24
|
14
|
9
|
50
|
180
|
…
|
4
|
25
|
14
|
10
|
55
|
195
|
…
|
Total
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
…
|
Ditanya :
-
Buatlah
anggaran pemakaian jam tenaga kerja untuk tiap produk setiap triwulannya,
buatlah anggaran biaya tenaga kerja untuk setiap produk di setiap triwulannya.
Buat dalam bentuk tabel dan perhitungan masing-masing.
-
Jika
waktu standar TK u produksi Produk V,W, X,Y,Z masing2adalah 0,85; 1,15; 1,475;
1,726; 1,934 jam.
Dan standar upah TK perjam untuk
masing2produk adalah (dlmRupiah): 5.545; 6.752; 7.225; 7.425; 9.452
Buatlah anggaran TK u masing2
produk tsb.
Jawab :
Produk
V
Triwulan
|
Produk V
|
Jam Kerja
|
Jam TK/tw
|
Upah Kerja/jam
|
Jumlah Upah
|
1
|
22
|
0,85
jam
|
18,7 jam
|
Rp
5.545
|
Rp
103.915,5
|
2
|
23
|
0,85
jam
|
19,55 jam
|
Rp
5.545
|
Rp
108.404,75
|
3
|
24
|
0,85
jam
|
20,4 jam
|
Rp
5.545
|
Rp
113.118
|
4
|
26
|
0,85
jam
|
22,1 jam
|
Rp
5.545
|
Rp
122.544,5
|
Perhitungan Jam Tenaga
Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah
Upah/triwulan:
1.
22
x 0,85 jam = 18,7 jam 1. 18,7 jam x Rp 5.545 = Rp 103.915,5
2.
23
x 0,85 jam = 19,55 jam 2. 19,55 jam x Rp 5.545 = Rp 108.404,75
3.
24
x 0,85 jam = 20,4 jam 3. 20,4 jam x Rp 5.545 = Rp 113.118
4.
26
x 0,85 jam = 22,1 jam 4. 22,1 jam x Rp 5.545 = Rp 122.544,5
Produk
W
Triwulan
|
Produk W
|
Jam Kerja
|
Jam TK/tw
|
Upah Kerja/jam
|
Jumlah Upah
|
1
|
13
|
1,15
jam
|
14,95 jam
|
Rp
6.752
|
Rp
100.942,4
|
2
|
13
|
1,15
jam
|
14,95 jam
|
Rp
6.752
|
Rp
100.942,4
|
3
|
14
|
1,15
jam
|
16,1 jam
|
Rp
6.752
|
Rp
108.707,2
|
4
|
14
|
1,15
jam
|
16,1 jam
|
Rp
6.752
|
Rp
108.707,2
|
Perhitungan Jam Tenaga
Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah Upah/triwulan:
1.
13
x 1,15 jam = 14,95 jam 1. 14,95 jam x Rp 6.752 = Rp 100.942,4
2.
13
x 1,15 jam = 14,95 jam 2. 14,95 jam x Rp 6.752 = Rp 100.942,4
3.
14
x 1,15 jam = 16,1 jam 3. 16,1 jam x Rp 6.752 = Rp 108.707,2
4.
14
x 1,15 jam = 16,1 jam 4. 16,1 jam x Rp 6.752 = Rp 108.707,2
Produk
X
Triwulan
|
Produk X
|
Jam Kerja
|
Jam TK/tw
|
Upah Kerja/jam
|
Jumlah Upah
|
1
|
9
|
1,475
jam
|
13,275 jam
|
Rp
7.225
|
Rp
95.911,875
|
2
|
10
|
1,475
jam
|
14,75 jam
|
Rp
7.225
|
Rp
106.568,75
|
3
|
9
|
1,475
jam
|
13,275 jam
|
Rp
7.225
|
Rp
95.911,875
|
4
|
10
|
1,475
jam
|
14,75 jam
|
Rp
7.225
|
Rp
106.568,75
|
Perhitungan Jam Tenaga
Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah
Upah/triwulan:
1.
9
x 1,475 jam = 13,275 jam 1. 13,275 jam x Rp 7.225 = Rp 95.911,875
2.
10
x 1,475 jam = 14,75 jam 2. 14,75 jam x Rp 7.225 = Rp 106.568,75
3.
9
x 1,475 jam = 13,275 jam 3. 13,275 jam x Rp 7.225 = Rp 95.911,875
4.
10
x 1,475 jam = 14,75 jam 4. 14,75 jam x Rp 7.225 = Rp 106.568,75
Produk
Y
Triwulan
|
Produk Y
|
Jam Kerja
|
Jam TK/tw
|
Upah Kerja/jam
|
Jumlah Upah
|
1
|
30
|
1,726
jam
|
51,78 jam
|
Rp
7.425
|
Rp
384.466,5
|
2
|
40
|
1,726
jam
|
69,04 jam
|
Rp
7.425
|
Rp
512.622
|
3
|
50
|
1,726
jam
|
86,3 jam
|
Rp
7.425
|
Rp
640.777,5
|
4
|
55
|
1,726
jam
|
94,93 jam
|
Rp
7.425
|
Rp
704.855,25
|
Perhitungan Jam Tenaga
Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah
Upah/triwulan:
1.
30
x 1,726 jam = 51,78 jam 1. 51,78 jam x Rp 7.425 = Rp 384.466,5
2.
40
x 1,726 jam = 69,04 jam 2. 69,04 jam x Rp 7.425 = Rp 512.622
3.
50
x 1,726 jam = 86,3 jam 3. 86,3 jam x Rp 7.425 = Rp 640.777,5
4.
55
x 1,726 jam = 94,93 jam 4. 94,93 jam x Rp 7.425 = Rp 704.855,25
Produk
Z
Triwulan
|
Produk Z
|
Jam Kerja
|
Jam TK/tw
|
Upah Kerja/jam
|
Jumlah Upah
|
1
|
125
|
1,934
jam
|
241,75 jam
|
Rp
9.452
|
Rp
2.285.021
|
2
|
155
|
1,934
jam
|
299,77 jam
|
Rp
9.452
|
Rp
2.833.426,04
|
3
|
180
|
1,934
jam
|
384,12 jam
|
Rp
9.452
|
Rp
3.630.702,24
|
4
|
195
|
1,934
jam
|
377,13 jam
|
Rp
9.452
|
Rp
3.564.632,76
|
Perhitungan Jam Tenaga
Kerja/triwulan: Perhitungan Jumlah
Upah/triwulan:
1.
125
x 1,934 jam = 241,75 jam 1. 241,75 jam x Rp 9.452 = Rp 2.285.021
2.
155
x 1,934 jam = 299,77 jam 2. 299,77 jam x Rp 9.452 = Rp 2.833.426,04
3.
180
x 1,934 jam = 384,12 jam 3. 384,12 jam x Rp 9.452 = Rp 3.630.702,24
4.
195
x 1,934 jam = 377,13 jam 4. 377,13 jam x Rp 9.452 = Rp 3.564.632,76
Tidak ada komentar:
Posting Komentar