KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN GLOBALISASI
(AFTA,
NAFTA, APEC)
Makalah ini diajukan sebagai Tugas Individu pada
Mata Kuliah
“Perdagangan
Internasional”
Disusun
Oleh:
Iin
Wulandari Muslimat (2013054352)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGGERANG
Jl. Surya
Kencana No. 1 Pamulang
No.Telp:
(021)-7412566 / Fax: (021)-7412566, 7412491
PEMBAHASAN
Globalisasi
ekonomi adalah kehidupan ekonomi secara global, yaitu terbuka,
tanpa mengenal batas-batas teritorial (kewilayahan) antara negara yang satu
dengan negara yang lain dan memandang dunia sebagai satu kesatuan. Sisi
perdagangan dan investasi bergerak menuju liberalisasi perdagangan dan
investasi dunia secara keseluruhan. Globalisasi ekonomi sangat erat kaitannya
dan selalu berhubungan dengan perdagangan bebas (Free Trade). Perdagangan
bebas berusaha menciptakan kawasan perdagangan yang lebih luas dan
menghilangkan hambatan-hambatan yang mengakibatkan tidak lancarnya perdagangan
internasional. Hambatan tersebut
biasanya karena tarif ekspor dan impor yang diberlakukan terlalu tinggi
sehingga harga barang tidak kompetitif. Di samping itu, hambatan terjadi karena
politik dagang (misalnya proteksi) yang diberlakukan oleh negara tertentu untuk
melindungi produksi dalam negeri.
Ketika globalisasi terjadi, batas-bata suatu negara akan
menjadi kabur dan keterkaitan antara perekonomian nasional dengan perekonomian
internasional akan semakin erat. Globalisasi ekonomi di satu pihak akan membuka
peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif. Sebaliknya membuka peluang masuknya produk-prosuk global ke dalam
pasar domestic.
Globalisasi
perekonomian memunculkan kebijakan liberalalisasi berkonsep pasar bebas
sehingga persaingan antar produsen di semua negara menjadi meningkat. Kebijakan
liberalisasi menuntut adanya kebebasan dalam melakukan kegiatan perdagangan
sehingga kebijakan ini akan berdampak pada negara kecil. Negara kecil yang tak
mampu bersaing akan mengeluarkan kebijakan proteksi yaitu kebijakan yang
diambil perintah untuk melindungi barang domesitik terhadap gempuran barang
impor.
Kelebihan Globalisasi Ekonomi:
1. Produksi global dapat ditingkatkan
Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan
dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh
keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang
meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2. Meningkatkan
kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
Perdagangan yang lebih
bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak
barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang
yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih
baik dengan harga yang lebih rendah.
3. Meluaskan
pasar untuk produk dalam negeri.
Perdagangan luar negeri
yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih
luas dari pasar dalam negeri.
4. Dapat
memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
Modal dapat diperoleh
dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang
karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang
berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5. Menyediakan
dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor
industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan
asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan
swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank
atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang
memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan
modal yang dibutuhkan tersebut.
6. Semakin majunya aktifitas ekonomi,
ditandainya dengan adanya pasar bebas yang akan melanda seluruh perekonomian
seluruh dunia, selain itu kegiatan ekonomi akan semakin mudah dan cepat karena
adanya era globalisasi.
7. Semakin banyaknya penanam modal
asing dari semua negara didunai ke suatu negara.
8. Dimudahkannya masyarkat untuk
mengembangkan usahanya hingga ke sulurh dunia, tidak mencangkup hanya satu
wilayah saja.
9. Manfaat dari globalisasi adalah
teknologi yang semakin berkembang dengan pesat.
10. Memperluas lapangan pekerjaan dan
meningkatkan penghasilan untuk penduduk dalam negara tuan rumah. Migrasi yang
telah menjadi lebih mudah juga menyebabkan peluang pekerjaan yang lebih baik.
11. Berbagai lembaga pendidikan di
seluruh dunia, yang bisa bergerak keluar dari negara asal untuk peluang yang
lebih baik di tempat lain. Berintegrasi dengan budaya-budaya yang berbeda,
bertemu dan belajar dari berbagai orang melalui media pendidikan semua dapat
terjadi karena globalisasi. Negara-negara berkembang adalah negara yang paling
diuntungkan.
12. Sirkulasi informasi tidak lagi hal
yang sulit, serta bisa terjadi dalam hitungan detik saja. Internet telah secara
signifikan mempengaruhi perekonomian global, memberikan akses langsung ke
berbagai informasi dan produk.
13. Transportasi dianggap sebagai roda setiap
organisasi bisnis, konektivitas ke berbagai belahan dunia tidak lagi merupakan
masalah serius. Sekarang ada berbagai jenis transportasi yang tersedia,
seseorang dapat dengan mudah memberikan produk kepada pelanggan yang terletak
di belahan dunia manapun. Selain itu, fasilitas infrastruktur lain seperti
distribusi, rantai pasokan(supply chain), dan logistik telah menjadi
sangat cepat dan efisien.
14. Kenaikan
PDB. Produk Domestik Bruto, umumnya
dikenal sebagai PDB, adalah nilai uang dari barang dan jasa yang diproduksi
dalam wilayah domestik suatu negara selama satu tahun. Seiring meluasnya pasar,
ruang lingkup dan permintaan untuk suatu produk telah meningkat. Produsen
menyesuaikan produk dan jasa sesuai dengan persyaratan dari perekonomian berbagai
negara sehingga dapat memasuki pasar baru. Dengan demikian, hasil akhir dalam
hal keuntungan finansial adalah meningkatnya PDB negara. Jika statistik dapat
digunakan sebagai indikasi, PDB negara-negara berkembang telah meningkat dua
kali lipat dari sebelumnya
Kekurangan Globalisasi Ekonomi:
1. Menghambat
pertumbuhan sektor industry
Perkembangan
ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif
yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian,
perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara
berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain
itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional
semakin meningkat.
2. Memperburuk
neraca pembayaran
Globalisasi
cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak
mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk
kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan
aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin
meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
3. Sektor
keuangan semakin tidak stabil.
Salah
satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana
luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan
mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah
baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam
negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi
bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor
keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
4. Memperburuk
prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila
globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan
masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
5. Informasi yang didapat tidak
mengenal umur atau usia dimana hal itu akan berdampak buruk bagi generasi mudah
yang masih mencari jati diri karena hal itu lah salah satu dampak negatif yang
diakibatkan dari globalisasi.
6. Pasar bebas yang merupakan dampak
dari era globalisasi akan berakibat tidak baik kepada suatu negara yang produk
dan jasa yang mereka ekspor ke negara lain akan kalah bersaing dengan negara
lain yang lebih bagus kualitasnya.
7. Semakin banyaknya pabrik di era
globalisasi akan berdampak pada lingkungan juga jika limbahnya tidak di olah
dengan benar.
8. Timbulnya gaya hidup instan dan
belanja boros.
9.
Masalah Kesehatan
Globalisasi telah meningkatkan
risiko kesehatan, serta memberikan ancaman dan tantangan baru terhadap epidemi.
Salah satu contohnya adalah HIV/AIDS. Asal-usulnya adalah padang gurun Afrika,
virus tersebut telah menyebar seperti api di seluruh dunia dalam waktu yang
sangat singkat. Makanan juga diangkut ke berbagai negara, dan ini adalah
masalah yang menjadi perhatian, terutama untuk makanan yang dapat menjadi
busuk. Regulasi keamanan dan standar persiapan makanan berbeda di setiap
negara, yang dapat menimbulkan risiko besar untuk potensi membahayakan
kesehatan.
10.
Kehilangan Budaya
Secara konvensional, orang dari
suatu negara tertentu mengikuti budaya dan tradisi dari zaman dahulu. Dengan
sejumlah besar orang bergerak masuk dan keluar dari suatu negara, budaya lama
yang sudah ada dapat berubah. Orang mungkin beradaptasi dengan budaya negara
yang ditinggali. Mereka cenderung mengikuti budaya asing, dan melupakan budaya
lama mereka sendiri. Hal ini dapat menimbulkan konflik budaya.
11.
Distribusi Kekayaan yang Tidak Merata
Dikatakan bahwa orang kaya semakin
kaya sementara yang miskin semakin miskin. Globalisasi tidak mampu mengurangi
kemiskinan. Sebaliknya globalisasi telah menyebabkan akumulasi kekayaan dan
kekuasaan di tangan beberapa negara maju. Oleh karena itu kesenjangan antara
elit dan miskin tampaknya menjadi jalan tidak berujung, yang akhirnya
menimbulkan ketimpangan ekonomi.
12.
Konflik
Setiap perekonomian ingin berada di posisi teratas dan
menjadi pemimpin. Negara-negara maju berlomba-lomba untuk menjadi penguasa
tertinggi. Ini telah menimbulkan terorisme dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya.
Tindakan seperti itu tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga kerugian
ekonomi yang besar.
AFTA (ASEAN FreeTrade Area)
AFTA dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA ditargetkan merupakan wujud
dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas
perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN
dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia akan dicapai dalam waktu
15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat menjadi tahun 2003, dan terakhir
dipercepat lagi menjadi tahun 2002.
Kelebihan Globalisasi AFTA:
1. Peluang pasar yang semakin besar dan
luas bagi produk Indonesia, dengan penduduk sebesar ± 500 juta dan tingkat
pendapatan masyarakat yang beragam;
2.
Biaya
produksi yang semakin rendah dan pasti bagi pengusaha/produsen Indonesia yang
sebelumnya membutuhkan barang modal dan bahan baku/penolong dari negara anggota
ASEAN lainnya dan termasuk biaya pemasaran;
3.
Pilihan
konsumen atas jenis/ragam produk yang tersedia di pasar domestik semakin banyak
dengan tingkat harga dan mutu tertentu;
4.
Kerjasama
dalam menjalankan bisnis semakin terbuka dengan beraliansi dengan pelaku bisnis
di negara anggota ASEAN lainnya.
5.
Meningkatkan
daya tarik ASEAN sebagai basis produksi melalui pengembangan pasar regional.
6. Kerjasama AFTA bertujuan untuk
meningkatkan daya saing produk ASEAN di pasar dunia danmenciptakan pasar
seluas-luasnya untuk menstimulus peningkatan FDI (Foreign
Direct Investment) di kawasan Asia Tenggara. Kerjasama ini pada
awalnya hanya beranggotakan enam negara yaitu Indonesia, Singapura, Brunei
Darussalam, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Tetapi pada
perkembangannya, AFTA memperluas keanggotaanya dengan masuknya anggota baru
yaitu Vietnam (1995), Laos dan Myanmar (1997), serta Kamboja (1999).
7. Mengkreasikan
kewirausahaan/UMKM .
8. Meningkatkan
efisiensi dalam negeri.
Kekurangan
Globalisasi AFTA:
1.
Selain
memiliki human capital yang masih lemah, kebijakan pembangunan
pemerintah Indonesia sendiri belum benar-benar memiliki keberpihakan kepada
kepentingan publik. Dari politik anggaran misalnya, berdasar penelitian penulis
di berbagai daerah, alokasi dana APBD cenderung dihabiskan untuk memenuhi
kebutuhan rutin aparatur daerah, terutama untuk memenuhi belanja pegawai.
Sedang alokasi dana APBD untuk pembangunan infrastruktur fisik (pendidikan,
jalan, jembatan dan teknologi) rata-rata masih jauh lebih kecil dari belanja
pegawai. Bahkan, banyak daerah yang terancam bangkrut karena alokasi belanja
pegawai sangat besar mencapai sekitar 70% dari total APBD.
2.
Dari
sisi dukungan infrastruktur terhadap usaha kecil di Indonesia masih tergolong
belum baik. Dalam penyaluran kredit perbankan misalnya, dari 56,5 juta Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia baru sekitar 14,69% yang dapat memperoleh
pinjaman bunga lunak dari Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sementara
kebijakan pemerintah juga dinilai kurang berpihak sektor UKM jika melihat penyusunan
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Bahkan, MP3EI malah dianggap berlawanan dengan UUD 1945, khusuhnya terkait
pemain ekonomi yang diakui negara.
NAFTA (North America Free Trade Agreement)
NAFTA
(North America Free Trade Aggreemnet) merupakan suatu bentuk organisasi
kerjasama perdagangan bebas negara-negara Amerika Utara yang terdiri dari Amerika
Serikat, Kanada dan Meksiko. NAFTA didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992 di
Washington DC oleh wakil-wakil dari pemerintahan Kanada serta pemerintahan tuan
rumah yaitu Amerika Serikat. Dan diresmikan pada tanggal 1 Januari 1994. Pada
dasarnya NAFTA merupakan organisasi yang menjanjikan kemudahan bagi
negara-negara persertanya di bidang ekonomi, mulai dari diberikannya pembebasan
tarif bea masuk bagi komoditi-komoditi tertentu hingga adanya perlakuan adil
terhadap penanam modal asing yang akan menanamkan modalnya di masing-masing
negara peserta..
Kelebihan
Globalisasi NAFTA:
1. Program penghapusan tarif bea masuk
perdagangan komoditi pertanian, barang-barang otomotif, tekstil bahan pakaian
jadi, energy dan petrokimia, serta jasa-jasa. Ketentuan-ketentuan mengenai
antidumping, countervailing, angkutan darat, investasi, hak cipta, dan prosedur
penyelesaian sengketa.
2.
Sektor Pertanian Amerika
Kanada dan Meksiko adalah pasar
ekspor kedua dan ketiga terbesar bagi Amerika. Gabungan kedua ekspor tersebut
lebih besar dibanding eksport ke Jepang atau 15-anggota Uni Eropa. Sejak tahun
fiskal (1992-1998), nilai ekspor keluar sektor pertanian Amerika meningkat 26
persen. Selama periode tersebut ekspor pertanian dan makanan pada kedua pasar
NAFTA meningkat 48 persen.
3. Perdagangan
dengan Meksiko
Selama tahun fiskal 1997-1998 ekspor
makanan dan pangan Amerika ke Meksiko meningkat dari 881 juta dolar menjadi 5,9
milyar dolar–level terbesar selama 5 tahun dalam NAFTA. Amerika banyak
mengekspor produk pangan ke Meksiko dibanding China, Hongkong dan Rusia tahun
lalu. Sekarang Amerika mensuplai hampir 75 persen impor pangan Meksiko. NAFTA
menjaga pasar Meksiko tetap terbuka bagi produksi pangan Amerika walaupun
sejarah krisis ekonomi terburuk Meksiko modern. Saat melemahnya peso ekspor
pangan Amerika turun sampai 11 persen tahun 1995, dan meningkat kembali 60
persen tahun 1998. Meski perdagangan pangan telah meningkat pada dua arah
dibawah NAFTA, ekspor Amerika ke Meksiko meningkat dengan cepat dibanding impor
dari Meksiko. Surplus perdagangan pangan Amerika dengan Meksiko adalah 1,32
milyar dolar pada tahun 1998.
4.
Perdagangan dengan Kanada
Kanada telah menjadi pasar yang
stabil bagi perdagangan pangan Amerika dibawah FTA, dengan bertambahnya ekspor
pangan 10 persen setiap tahun sejak tahun 1990-1998. Ekspor Amerika mencapai
rekor 7 milyar dolar ke Kanada tahun 1998, dan bertambah lebih dari 89 persen
sejak 1990. Buah-buahan dan sayuran segar, makanan ringan, dan konsumsi makanan
lainnya mendekati hampir tiga perempat penjualan di Amerika
Di atas telah dijelaskan bahwa NAFTA
telah memberikan banyak keuntungan namun dari keuntungan-keuntungan tersebut
ternyata yang mendapatkan banyak keuntungan terbanyak adalah negara Amerika
Serikat. Baik dalam sektor pertanian Amerika Serikat, perdagangan Meksiko,
perdagangan dengan Kanada. Amerika Serikat telah menjalankan kepentingan dengan
mengadakan banyak perjanjian termasuk dalam perjanjian perdagangan bebas dengan
negara-negara Amerika Utara ini. Dan dari penjelasan tersebut, terlihat jelas
bahwa blok perdagangan bebas ini bersifat deskriminasi karena keuntungan yang
diperoleh tidak bersifat merata. Negara Amerika yang merupakan negara super
power ini yang kemudian menjadi pihak yang sangat untung.
5. Negara negara Asia Tenggara dan
Negara Industri Baru Asia merupakan negara yang export utama produk mereka
bergeser dari produk pertanian dan hasil alam ke produk manufaktur. Ini
menunjukkan bahwa peran industri manufaktur sangat besar dalam nilai export
negara Negara Industri Baru Asia dan Asia Tenggara.
Kekurangan
Globalisasi NAFTA:
1. Kemiskinan
di Meksiko
Meskipun banyak keutungan yang
dijanjikan NAFTA, rata-rata warga Meksiko tidak merasakan manfaatnya sejak
dilaksanakannya perjanjian ini. Pada dua bulan pertama tahun 1995 stok pasar
jatuh 24%, ratusan perusahaan tutup, dan lebih dari 250000 warga Meksiko
kehilangan pekerjaan. Pekerja Amerika juga tidak melihat manfaatnya dari
perjanjian perdagangan ini. Satu setengah tahun pertama dilaksanakannya NAFTA
terlihat perdagangan Amerika menjadi defisit hampir 80000 pekerja Amerika
kehilangan pekerjaannya. Para pekerja dari utara juga tidak mendapat kebaikan:
upah di Meksiko menurun sekitar 40%-50%. Sementara biaya hidup meningkat 80%
pendapatan hanya meningkat 30%. Tingkat inflasi tahun 1996 meningkat lebih dari
51% dan 20000 usaha bisnis kecil dan sedang mulai bangkrut dengen meningkatnya
persaingan dari perusahaan-perusahaan multinasional.
Sampai dengan tahun 1996 lebih dari
2.3 juta warga Meksiko kehilangan pekerjaanya sejak dilaksanakannya NAFTA.
Harga kebutuhan dasar seperti bahan bakar dan listrik meningkat pada tingkatan
yang tidak terduga. Setahun setelah jatuhnya mata uang peso, tiga perempat
keluarga Meksiko tidak mampu mendapatkan makanan dasar dan pelayanan dibutuhan
agar menjaganya tetap di atas garis kemiskinan. Begitu menyedihkan nasib rakyat
ini karena perdagangan yang tidak merata keuntungannya ini.
2.
Permasalahan Sektor Pertanian di Meksiko
Sebelum dilaksanakannya NAFTA,
sebagian lahan Meksiko digunakan untuk produksi jagung yang dihasilkan oleh 2,5
juta petani. Tahun 1996 Meksiko mengimpor senilai 1,1 milyar dolar jagung, yang
merupakan salah satu produksi terkuatnya.
Kerugian dari NAFTA ini ternyata banyak dialami oleh Meksiko
berbeda ahlnya dengan yang disakan oleh Amerika Serikat yang menikmati banyak
keuntungan. Dari kasus tersebut telihat jelas bahwa NAFTA dan bentuk perjanjian
perdagangan bebas lainnya tidak memberikan kesejahteraan secara merata namun
hanya, sebelah pihak. Seperti kasus yang terjadi di Meksiko karena adanya pasar
bebas, maka produk-produk dan perusahaan-perusahaan kesil di Meksiko menjadi
bangkrut dan tutup. Sedangkan pihak yang menjadi untung adalah Amerika yang
perekonomiannya menjadi defisit. Dengan kerugian yang dialami oleh Meksiko ini,
akan sangat mempengaruhi masyarakat khususnya bagi masyarakat miskin seperti
para petani. Bagi sebuah negara berkembang aspek pertanian merupakan hal sangat
penting dan mempengaruhi kelangsungan hidup suatu negara. Dan ini merupakan
tanggung jawab pemerintah. Namun, setelah masuknya NAFTA kebijakan-kebijakan
dalam aspek pertananian tersebut juga disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan
yang berlaku di NAFTA.
3.
Thailand
merupakan contoh negara yang mengalami kerugian akibat berlakunya NAFTA, Tahun
2000 ekspor produk manufaktur Thailand tercatat sebesar US$ 69.270. juta Pada
periode Januari – Juli 2001, ekspor Thailand tercatat US$ 38.376.juta sedangkan
impornya US$ 38.129 juta, dibandingkan periode yang sama tahun 2000 ekspor
meningkat 21,85% dan import meningkat 25,45%. Negara tujuan ekspor utama, AS
(turun 0,47%) , Jepang (naik 7,69%). Singapore (turun 2,58%) Hongkong (naik
0,81%) Malaysia (naik 11,08%), China (naik 11,26%) Inggris (naik 12,84%) negara
tujuan ekspor yang tumbuh mencapai 30-40% adalah sejumlah negara Eropa, Asia
Tenggara, Timur tengah dan Amerika Latin. Ekspor Thailand ke tujuan Amerika
serikat di dominasi produk pertanian, elektronik, dan Garmen, penurunan ekspor
Thailand ke tujuan Amerika Serikat merupakan dampak berlakunya NAFTA, yang
menyebabkan perusahaan industri melakukan relokasi perusahaan keluar dari
Thailand, terutama ke Vietnam yang upah buruhnya lebih murah dan memiliki akses
pasar ke Amerika Serikat.
APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation)
APEC adalah singkatan dari
Asia-Pacific Economic Cooperation atau Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik. APEC
didirikan pada tahun 1989. APEC bertujuan mengukuhkan pertumbuhan ekonomi dan
mempererat komunitas negara-negara di Asia Pasifik. Dengan kata lain
Asia-Pacific Economic Cooperation, atau APEC, adalah forum utama untuk
memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, kerjasama, perdagangan dan investasi di
kawasan Asia-Pasifik. APEC adalah satu-satunya pemerintahan antar kelompok di
dunia yang beroperasi atas dasar komitmen yang tidak mengikat, dialog terbuka
dan sama menghormati pandangan dari semua peserta.
Kelebihan
Globalisasi APEC:
1. APEC tidak memiliki kewajiban
perjanjian yang diperlukan dari peserta
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran untuk wilayah dan untuk memperkuat komunitas Asia-Pasifik.
3. Mengurangi tarif dan hambatan
perdagangan lain di wilayah Asia-Pasifik, menciptakan ekonomi domestik yang
efisien dan secara dramatis meningkatkan ekspor.
4. Menciptakan lingkungan yang aman dan
efisien pergerakan barang, jasa dan orang di seluruh di wilayah perbatasan
melalui kebijakan ekonomi dan kesejajaran dan kerjasama teknis.
5. Kerja sama APEC dibentuk dengan
pemikiran bahwa dinamika perkembangan Asia Pasifik menjadi semakin kompleks dan
di antaranya diwarnai oleh perubahan besar pada pola perdagangan dan investasi,
arus keuangan dan teknologi, serta perbedaan keunggulan komparatif, sehingga
diperlukan konsultasi dan kerja sama intra-regional.
6. Mengupayakan terciptanya
liberalisasi perdagangan dunia melalui pembentukan sistem perdagangan
multilateral yang sesuai dengan kerangka GATT dalam rangka memajukan proses
kerja sama ekonomi Asia Pasifik dan perampungan yang positif atas perundingan
Putaran Uruguay
7. Membangun kerja sama praktis dalam
program-program kerja yang difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut
penyelenggaraan kajian-kajian ekonomi, liberalisasi perdagangan, investasi,
alih teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia.
8.
membahas isu-isu ekonomi internasional
9.
menuju gerbang masyarakat Indonesia
yang menganut liberalisasi perdagangan
10.
peningkatan Human and Capacity Building
11.
sumber peningkatan potensi ekonomi
perdagangan dan investasi Indonesia
Kekurangan
Globalisasi APEC:
1.
membanjirnya produk impor di
Indonesia
2.
banyak pengusaha lokal yang gulung
tikar karena tidak mampu berasaing dengan produk impor
3.
sifat masyarakat Indonesia yang konsumerisme
4.
pengaruh paham dan budaya dari luar
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
5.
kesenjangan sosial yang semakin
nampak karena menganut paham liberalisasi perdagangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar