UNIVERSITAS PAMULANG (UNPAM)
UJIAN AKHIR
SEMESTER (UAS)
Nama
: Iin Wulandari Muslimat Tanggal
Ujian : 17 Januari 2016
NIM
: 2013054352 Mata
Kuliah : Penganggaran Perusahaan
Kelas
: B.315 (Reguler C) Dosen
: Andri Rizko Yulianto, S.E, S.Pd.I., M.M
Program Studi : Manajemen
Pemasaran Nilai :
Soal dan Jawaban Teori
BAB 8 Anggaran Biaya Variabel dan
Biaya Tetap
1. Apa yang kamu ketahui tentang Biaya
Tetap
(Fixed
Cost),
Biaya Variabel (Variabel
Cost)
dan Biaya Semi Variabel
atau Semi Tetap?
Biaya Tetap (Fixed
Cost):
Biaya yang tidak berubah karena perubahan output atau aktifitas, sehingga
jumlahnya tetap
konstan selama periode
tertentu dalam suatu relevant range aktifitas.
Biaya Variabel (Variabel Cost): Biaya yang berubah searah dan sebanding dengan perubahan output atau aktivitas.
Secara
total biaya ini
proporsional dengan aktivitas, tetapi persatuan
jumlahnya tetap berapapn tingkat aktivitasnya. Semakin besar aktivitasnya maka biaya total akan semakin besar pula, sebaliknya semakin kecil
aktivitasnya maka besarnya
biaya total semakin
rendah.
Biaya Semi
Variabel atau Semi Tetap: Biaya semi variabel meningkat atau
menurun jika output atau kegiatan produksi
meningkat atau
menurun , tetapi tidak secara
proporsional dengan
perubahan output
atau kegiatan . Biaya semivariael
didalamnya mengandung unsur biaya tetap dan variabel. Biaya yang sifatnya tetap akan sama jumlahnya dan
biaya yang
sifatnya variabel akan meningkat jumlahnya apabila terjadi peningkatan aktivitas dan jumlahnya akan
turun bila terjadi peneurunan aktivitas,
namun perubahan biaya
tidak seimbang dengan perubahan aktivitasnya.
2.
Sebutkan dan
jelaskan ciri-ciri dari Biaya Tetap dan Biaya Variabel!
-
Ciri-ciri Biaya Tetap, yaitu:
a.
Konstan dalam total dan berubah
dalam rata-rata
Biaya total dalam relevan range tertentu tetap, sedangkan biaya per satuan menurun jika jumlah
output meningkat
b.
Kebijakan manajemen
Sebagian besar biaya tetap dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan.
Atau berdasarkan
keputusan manajemen
c.
Hubungan dengan tingkat kegiatan
perusahaan
Besarnya biaya tidak tergantung tingkat kegiatan perusahaan selama masih dalam
relevan range tertentu
d.
Relevan
range
Adanya relevan range tertentu sebagai batas
sejauh mana biaya bersifat
tetap
e.
Dasar pengukuran
Biaya tetap diperhitungkan berdasarkan periode waktu tertentu,
misalnya dalam
bulan dan tahun
-
Ciri-ciri
Biaya Variabel, yaitu:
a.
Berubah dalam
total dan konstan dalam
rata-rata
Biaya total berubah searah dan sebanding
dengan tingkat kegiatan perusahaan sehingga dilihat
dari biaya persatuan
output tetap
b.
Kebijakan manajemen
Biaya-biaya variabel tergantung kepada
kebijaksanaan manajemen dalam jangka pendek
c.
Hubungan dengan tingkat kegiatan
perusahaan
Biaya variabel berhungan langsung dengan tingkat kegiatan
perusahaan
d.
Relevant range
Semua
biaya variabel diperkirakan dalam
suatu relevant range tertentu
e.
Dasar pengukuran
Pengukuran biaya berdarakankan output
atau tingkat
kegiatan
3. Faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam Pemilihan Output?
a.
Dasar aktivitas harus sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
selain output
b.
Dasar aktivitas
harus mudah dimengerti,
mudah
dihitung dan
diaplikasikan
c.
Dasar aktivitas
harus dapat menjadi
ukuran yang dapat
dipercaya
d.
Dasat aktivitas yang
dipilih
harus mencerminkan ukuran
kegiatan
secara
keseluruhan pada bagian atau
departemen yang bersangkutan
4. Di
dalam penyusunan anggaran variabel,
pemisahan
biaya semi variabel
menjadi biaya tetap dan biaya variabel tersebut perlu dilakukan. Apa yang menyebabkan hal itu?
Hal ini disebabkan oleh karena anggaran variabel tersebut akan disusun untuk berbagai macam tingkat
kapasitas yang
dapat diselenggarakan di dalam perusahaan. Untuk kepentingan ini
tentunya harus diketahui seberapa besarnya porsi biaya
tetap dan seberapa besar pula
porsi biaya variabel sehinggu penghitungan
jumlah biaya untuk maisng-
masing tingkat
kapasitas akan dapat
dibuat
dengan mudah.
5. Sebutkan dan jelaskan metode atau teknik yang dapat digunakan untuk
memisahkan unsur tetap dan variable?
a. Metode Perkiraan Langsung
(Direct Estimated Method)
Biasanya metode ini dipergunakan oleh perusahaan yang baru berdiri, atau
karena adanya perubahan diperusahaan, misalnya: perubahan metode
produksi, perubahan kebijaksanaan perusahaan,
dipakainya mesin
baru yang semuanya menyebabkan berubahnya pola biaya. Metode
ini dipakai berdasarkan pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi
dengan ditunjang
dengan data yang bersifat historis atau berdasarkan
kebijaksanaan
manajemen.
b. Metode Titik Tertinggi
Titik Terendah (High
& Low Point Method)
Metode ini bersifat kuantitatif, dengan berdasarkan tingkat
biaya
(budget) pada
tingkat kegiatan yang tertinggi dan teendah kemudian menginterpolasikan
kedua tingkat biaya pada kedua tingkat kegiatan.
c. Metode Diagram Pencar
Hal yang pertama kali harus dilakukan dalam metode
diagram pencar adalah
mengumpulkan data dari sejumlah biiaya-biaya masa
lalu pada berbagai tingkat kegiatan. Kemudian data tersebut digambarkan dalam grafik dua
sumbu. Sumbu vertical atau sumbu Y
untuk
menggambarkan biaya. Sedangkan sumbu horizontal
atau sumbu X untuk menggambarkan tingkat
kegiatan.
d. Metode Korelasi (correlation method)
Metode ini digunakan dengan melihat hubungan antara biaya dengan
tingkat kegiatan (output) dimasa lalu.
e.
Metode biaya
berjaga (stand
by cost method)
Metode ini dalam memperkirakan biaya tetap dengan menghentikan aktivitas perusahaan selama jangka waktu tertentu. Biaya yang masih ditanggung perusahaan walaupun
tidak ada aktivitas merupakan unsur biaya tetap, selisih biaya
semi variabel
dengan
biaya tetap
merupakan unsur
biaya variabel.
BAB
9 Anggaran Modal
1. Apa yang dimaksud dengan Penganggaran
Modal?
Penganggaran
Modal adalah Suatu Konsep Investasi
Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran modal melibatkan
suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh
keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. Investasi membutuhkan dana yang
relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang
relatif panjang, serta mengandung resiko.
2. Apa pentingnya pengganggaran
modal?
a. Dana
yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkaw aktu panjang.
b. Investasi dalam aktiva
tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang akan
datang.
c. Pengeluaran dana
untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar.
d. Kesalahan dalam
pengambilan keputusan pengeluaran modal tersebut akan berakibat panjang dan
sulit diperbaiki.
e. Penganggaran
modal yang efektif akan menaikkan ketepatan waktu dan kualitas dari
penambahan aktiva.
f. Pengeluaran modal
sangatlah penting.
3. Sebutkan manfaat penganggaran
modal!
a.
Untuk mengetahui kebutuhan dana
yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu
tahun.
b.
Agar tidak terjadi over invesment
atau under invesment
c.
Dapat lebih terperinci, teliti
karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.
d. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
4. Sebutkan tahapan penggaran modal!
a.
Biaya proyek harus ditentukan
b.
Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan
dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva
c.
Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi.
(memakai distribusi probabilitas aliran kas)
d.
Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus
menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas
proyek
e.
Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk
yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
f. Terakhir, nilai sekarang
dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya
5. Sebutkan dan jelaskan Metode Keputusan Penganggaran Modal!
a. Payback periode
Jangka waktu yang
diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal yang ditanam, semakin cepat
modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil resiko yang harus diambil/
dihadapi (Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan
bisa kembali)
b. Net Present Value (NPV)
Metode penilaian
investasi yg menggunakan discounted cash flow. (mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yg terjadi sekarang
dengan arus kas keluar yang akan diterima pada masa yang akan datang).
c. Internal
Rates Of Return (IRR)
Tingkat pengembalian
yang dihasilkan atas suatu investasi atau discount rate yang menunjukkan
present value cash flow = present value outlay. IRR yang didapat dibandingkan
dengan biaya modal yang ditanggung peruusahaan.
d.
Profitability Index
Membagi nilai antara sekarang arus kas masuk yang akan
datang diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar.
e.
Accounting Rate of Return
Mendasarkan pada
keuntungan yang dilaporkan dalam buku/reported acc.Income. Metode ini menilai
suatu dengan memperhatikan rasio antara rata-rata dengan jumlah modal yang
ditanam (initial investment) dengan ratio antara laba bersih dengan rata-rata
modal yang ditanam.
BAB
10 Anggaran Kas
1. Apa yang dimaksud dengan Anggaran
Kas?
Adalah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang jumlah kas serta perubahan-perubahan dari waktu
ke waktu selama periode yang akan datang, baik berupa penerimaan kas maupun
pengeluaran kas
2. Sebutkan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas!
a.
Memberikan taksiran posisi kas pada
akhir setiap periode sebagai hasil dan operasi yang dijalankan
b.
Mengetahui kelebihan atau kekurangan
kas pada waktunya
c.
Menentukan kebutuhan pembiayaan dan
atau kelebihan kas menganggur untuk investasi
d.
Menyelenggarakan kas dengan modal kerja,
pendapatan, penjualan, biaya, investasi dan utang.
e.
Menerapkan dasar yang sehat untuk
memantau posisi kas secara terus menerus.
3. Apa saja prosedur yang harus
dilakukan dalam penyusunan anggaran kas?
a.
Menyusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan. Pada tahap ini dapat
diketahui adanya defisit atau surflus.
b.
Menyusun perkiraan atau estimasi
kebutuhan dana kredit dari bank atau sumber-sumber lain yang diperlukan untuk
menutupi defisit kas dan juga estimasi pembayaran bunga kredit beserta waktu
pembayarannya.
c.
Menyusun kembali estimasi
keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi keuangan dan
anggaran kas yang financial ini merupakan gabungan dari transaksi
operasional dan transaksi keuangan yang menggambarkan estimasi penerimaan kas
dan pengeluaran kas secara keseluruhan.
4. Apa manfaat dari Anggaran kas?
-
Anggaran
kas berperan sebagai alat bantu manajemen dalam melakukan perencanaan sumber
daya yang akan diperoleh dan digunakan, serta mengendalikan bagaimana sumber
tersebut digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam jangka
waktu tertentu.
-
Anggaran
dapat membantu manajemen dalam pengendalian kas, karena anggaran kas memberikan
informasi yang berguna tentang pola penerimaan dan pengeluaran kas setiap
periode operasi perusahaan,
5. Sebutkan sumber dan penggunaasn
kas!
a.
Sumber
kas masuk yang utama adalah:
-
Hasil penjualan produk secara tunai.
-
Hasil menagih piutang dagang.
-
Pendapatan lain seperti bunga dari
Bank, jasa giro, dividen.
-
Adanya pengurangan pada aktiva
tetap, seperti menjual aktiva yang tidak terpakai.
-
Adanya penerimaan yang bukan
penghasilan, seperti kredit dari Bank, penjualan obligasi dan lain-lain hutang
jangka pendek
- Penambahan
modal sendiri oleh pemilik.
b.
Penggunaan
kas keluar yang utama adalah:
-
Berbagai pembayaran untuk keperluan
operasional perusahaan sehari-hari seperti membeli material/bahan baku,
membayar gaji, dan upah tenaga kerja, berbagai biaya yang termasuk sebagai
biaya overhead pabrik (kecuali depresiasi/amortisasi yang tidak membutuhkan
kas) biaya-biaya penjualan dan biaya administratif.
-
Pembayaran pada para kreditur, baik
berupa bunga maupun angsurannya.
-
Penambahan berbagai aktiva tetap
seperti pembelian aktiva tetap.
-
Pembayaran pada pemilik modal,
seperti pembayaran dividen atau pengembalian modal.
-
Pembayaran pada pemerintah seperti
membayar pajak, cukai, meterai, restitusi, Ipeda dan lain-lain
BAB
11 Anggaran Piutang dan Utang
1. Anggaran piutang
adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah
piutang perusahaan beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama
periode yang akan datang.
Anggaran utang adalah
Anggaran yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang
jumlah utang beserta perubahannya dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama
periode tertentu yang akan datang.
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran
piutang!
a. Volume
Barang yang dijual secara kredit, apabila barang yang dijual secara kredit
lebih besar daripada yang tunai maka jumlah piutang yang dianggarkan lebih
besar.
b. Standart
Kredit, Standart Kredit yang longgar maka semakin besar piutang yang tertanam
dan semakin besar risiko piutang.
c. Jangka
waktu kredit semakin panjang jangka waktu kredit maka semakin besar piutang
usaha yang tertanam dan sebaliknya.
d. Pemberian
Potongan, pemberian potongan harga yang besar akan memperkecil piutang usaha
yang tertanam. Begitu juga sebaliknya.
e. Pembatasan
kredit, yaitu pembatasan nominal kredit yang boleh diberikan. Semakin tinggi
batasan kredit maka semakin besar piutang usaha yang tertanam dan semakin
rendah batasan kredit maka semakin kecil piutang yang tertanam.
f. Kebijakan
Penagihan Piutang, Kebijakan penagihan piutang yang aktif akan memperkecil
piutang usaha yang tertanam. Dan kebijakan piutang pasif dapat memperbesar
piutang usaha yang tertanam.
3. Apa manfaat anggaran
piutang bagi perusahaan?
a. Merupakan
upaya untuk meningkatkan omzet penjualan, sehingga keuntungan juga dapat ditingkatkan
b. Pada
jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang dapat menciptakan keuntungan
tambahan tertentu bagi perusahaan
c. Dapat
mempererat hubungan dagang antara perusahaan dengan relasinya
4. Sebutkan 6 faktor yang perlu
dipertimbangkan menyusun anggaran piutang!
a.
Anggaran Penjualan
Semakin
besar jumlah penjualan akan cendrung semakin besar pula transaksi penjualan
secara kredit yang akan dilakukan, sehingga piutang perusahaan juga akan
bertambah.
b. Keadaan
persaingan di pasar.
Semakin
tinggi tingkat persaingan di pasar, maka volume penjualan secara kredit juga
semakin meningkat.
c. Posisi
perusahaan dalam persaingan.
Semakin
kuat posisi perusahaan di pasaran, maka perusahaan cenrung untuk melakukan
penjualan secara tunai, namun sebalik nya jika posisi perusahaan cendrung
lemah, maka perusahaan melakukan penjualan secara kredit.
d. Syarat
pembayaan (tem of payment)
Semakin
besar potongan penjualan secara tunai maka piutang akan semakin sedikit,
artinya konsumen cenrung membeli secara tunai, namun sebaliknya jika potongan
penjualan semakin besar maka kecenrungan konsumen untuk melakukan pembelian
secara kredit.Akibatnya piutang perusahaan juga kan semakin besar.
e. Kebijakan
Perusahaan dalam penagihan piutang
Semakin
intens perusahaan melakukan penagihan piutang maka jumlah piutang perusahaan
semakin berkurang, namun sebaliknya jika perusahaan todak aktif maka jumlah
piutang juga akan semakin menumpuk.
f. Rencana
perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit.
Semakin
besar rencana penjualan secara kredit, berakibat jumlah piutang juga semakin
membesar, demikian juga sebaliknya jika rencana penjualan secara kredit
dikurangkan, maka piutang juga semakin kecil.
5. Sebutkan dan jelaskan Jenis-Jenis Utang Jangka Pendek atau utang lancer!
a. Utang Usaha
Adalah saldo
yang terutang kepada pihak lain atas barang, perlengkapan, atau jasa yang
dibeli dengan akun terbuka. Utang usaha timbul karena jangka waktu diantara
penerimaan jasa atau akuisisi hak aset dan pembayaran atasnya
b.
Utang
Wesel
Adalah Kewajiban
yang didukung dengan bukti tertulis secara formal, dalam bentuk wesel atau
prumes. Utang wesel biasanya mengharuskan pihak yang berutang untuk membayar
bunga, dan utang semacam ini biasanya di ambil untuk memenuhi kebutuhan dana
jangka pendek
c.
Utang
Pajak
Adalah pajak yang
masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda, atau
kenaikan yang terc
antum
dalam surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
d.
Utang
Deviden
Adalah deviden yang dapat dibayar sebagaimana
diumunkan oleh dewan komisaris perusahaan pada akhir periode belum dibayar dan
dicatat sebagai hutang deviden.
BAB
12 Anggaran Proyeksi Laporan Keuangan (Laba/Rugi)
1. Apa yang dimaksud dengan Anggaran
Proyeksi Laporan Keuangan (Laba/Rugi)?
adalah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang peghasilan dan baiya-biaya perusahaan selama
satu periode. Biaya dimasukkan ke dalam laporan laba rugi untuk mengurangkan
penghasilan,sehingga selisihnya dapat berupa laba bersih (positif) atau rugi
(negatif).
2. Apa manfaat Anggaran Proyeksi Laporan Keuangan (Laba/Rugi)?
a.
Sebagai pengecekan final atas wajar
tidaknya anggaran biaya.
b.
Untuk perencanaan dan
pengkoordinasian seluruh kegiatan perusahaan/divisi.
c.
Untuk membebankan tanggung jawab
pada setiap menajer atas sumbangan prestasi keungannya untuk perusahaan/divisi.
a.
Cash Basis
Metode
perhitungan laporan laba rugi Cash Basis datanya berdasarkan jumlah penerimaan
dan pengeluaran kas pada suatu periode tertentu
b.
Accrual Basis
Metode
Accrual Basis datanya berdasarkan data rangkuman seluruh pendapatan dan beban
pada suatu periode tertentu tanpa memperhitungkan aliran kas masuk dan keluar.
4. Apa keuntungan Menggunakan Laporan Laba Rugi Metode Accrual Basis?
Yaitu para Pemilik atau Pimpinan
perusahaan dapat memperoleh data yang akurat mengenai jumlah kenaikan atau
penurunan baik dari nilai pendapatan maupun beban dan dapat mengevaluasi
kinerja perusahaan apakah sudah memenuhi target sesuai dengan standar budget
atau anggaran yang telah ditetapkan.
5. Apa tujuan dibuatnya Anggaran
Laporan Keuangan laba/Rugi?
Laporan laba rugi dibuat untuk
meringkas penghasilan dan biaya-biaya perusahaan selasa satu periode. Biaya
dimasukkan ke dalam laporan laba rugi untuk mengutangkan pernghasilan sehingga
dapat berupa laba bersih (positif) atau rugi (negative).
BAB
13 Anggaran Proyeksi Laporan Keuangan (Neraca)
1. Apa yang dimaksud dengan Anggaran
Proyeksi Laporan Keuangan (Neraca)?
Adalah anggaran yang merencanakan
keadaan keuangan sebuah perusahaan pada suatu periode. Dalam anggaran neraca
tersebut tercantum jumlah kekayaan,jumlah utang,dan modal sendiri dari sebuah
perusahaan. Jumlah kekayaan terlihat pada bagian aktiva, sedangkan jumlah utang
dan modal sendiri terlihat pada bagian pasiva.
2. Apa manfaat Anggaran Proyeksi Laporan Keuangan (Neraca)?
a.
Sebagai pedoman kerja bagi
perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur dalam melakukan kegiatan
produksinya. Terutama dalam hal modal kerja yang dapat bersumber dari kas
maupun utang.
b.
Sebagai pengecek terakhir mengenai
kekuatan matematis dari semua jadwal lainnya.
c.
Sebagai alat pengawas kwrja yang
membantu manajemen dalam memimpin jalannya perusahaan.
d.
Anggaran neraca dapat digunakaan
untuk menyoroti sumberdaya dan kewajiban masa depan.
3. Apa yang dimaksud dengan Neraca?
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan. Neraca disusun
dengan sistem sentralisasi dan desentralisasi. Dengan Sistem sentralisasi,
neraca disusun secara terpusat oleh bagian akuntansi suatu entitas pelaporan.
Sedangkan dengan desentralisasi neraca disusun oleh entitas-entitas akuntansi
yang kemudian digabung oleh entitas pelaporan
4. Apa saja Informasi dan laporan
yang diperlukan dalam menyusun anggaran neraca
untuk suatu periode anggaran?
a.
Neraca
perusahaan periode lalu
b.
Anggaran kas
untuk periode anggaran periode mendatang
c.
Anggaran laba
rugi untuk anggaran periode anggaran mendatang
5. Informasi
tambahan apa saja yang
diperlukan untuk menyusun neraca?
a.
Penjualan tunai
b.
Penerimaan kas
1) Pelunasan
piutang dagang oleh debitur
2) Penerbitan saham baru
c.
Pengeluaran kas
1) Pelunasaan utang dagang atas
pembelian saham baku
2) Pembayaran sewa dibayar di muka
3) Pembelian perlengkapan kantor
4) Pembayaran tenaga kerja
langsung
5)
Pembayaran biaya overhead pabrik
6) Pembayaran pajak penghasilan
7) Pembayaran deviden
8) Dll
BAB
14 Analisa BEP
1. Apa
yang dimaksud dengan Analisa BEP?
Analisa Break Event Point
adalah menganalisis suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat
untung maupun rugi/impas (penghasilan=total biaya). BEP amatlah penting kalau
kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau
manufaktur
2. Sebutkan
manfaat dari BEP?
Manfaatnya
adalah:
a.
Alat perencanaan untuk hasilkan laba
b.
Memberikan informasi mengenai
berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya
c.
dengan kemungkinan memperoleh laba
menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
d.
Mengevaluasi laba dari perusahaan
secara keseluruhan
e.
Mengganti system laporan yang tebal
dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti
3.
Analisis
BEP berguna apabila beberapa asumsi dasar dipenuhi. Apa asumsi-asumsi itu?
a.
Biaya-biaya yang dikeluarkan
perusahaan dapat dikelompokkan dalam biaya variabel dan biaya tetap
b.
Besarnya biaya variabel secara total
berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan. Ini
berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap.
c.
Besarnya biaya tetap secara total
tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan. Ini
berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah karena adanya perubahan
volume kegiatan.
d.
Jumlah unit produk yang terjual sama
dengan jumlah jumlah unit produk yang diproduksi
e.
Harga jual produk per unit tidak
berubah dalam periode tertentu
f.
Perusahaan hanya memproduksi satu
jenis produk, apabila lebih dari satu jenis komposisi masing-masing jenis
produk dianggap konstan (tetap)
4.
Analisis Break
Event Point (BEP) dapat membantu
pimpinan dalam mengambil keputusan, sebutkan!
a.
Jumlah penjualan minimal yang harus
dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
b.
Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk
memperoleh keuntungan tertentu.
c.
Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar
perusahaan tidak menderita rugi.
d.
Untuk mengetahui
bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap
keuntungan yang diperoleh.
e.
Untuk mengetahui
bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap
keuntungan yang diperoleh.
5. Sebutkan
dan jelaskan elemen-elemen BEP!
a.
Revenue
(R): adalah pendapatan, yang dalam perusahaan manufactur biasanya didominasi
oleh Sales, yang mana Sales adalah jumlah terjual (Qty) dikalikan dengan unit
price product yang akan terjual
b.
Quantity
(Qty): adalah jumlah barang yang akan dijual, yang dalam perusahaan
manufactur tentunya diproduksi terlebih dahulu
c.
Unit
Price: adalah harga per unit dari barang yang akan dijual
d.
Variable
Cost: adalah cost yang timbul akibat diproduksinya suatu product
(barang), artinya segala yang cost yang terjadi untuk diproduksi suatu barang.
Seperti sebutannya “Variable Cost”, akan berubah-ubah mengikuti jumlah product
yang akan diproduksi.
e.
Unit
Varible Cost: adalah besarnya variable cost yang ditimbulkan
untuk membuat satu unit produk tertentu, yang besarnya diperoleh dengan cara
membagi total variable cost dengan jumlah product yang dibuat (qty).
f.
Fixed
Cost: adalah cost yang akan terjadi akibat penggunaan sumber daya
tertentu yang penggunaannya tanpa dipengaruhi oleh banyak sedikitnya produk
yang diproduksi. Dengan kata lain, berapapun jumlah product yang dibuat, fixed
cost yang akan dibuat, costnya relative sama, bahkan tidak berproduksi
sekalipun cost ini akan tetap terjadi. Seperti sebutannya, fixed cost sifatnya
relative stabil, tidak dipengaruhi oleh production output.
Soal dan Jawaban Hitungan
BAB 8 Anggaran Biaya Variabel dan
Biaya Tetap
1.
Penggunaan metode
stand by cost method:
biaya overhead pabrik
pada saat perusahaan memproduksi
2000 unit adalah sebesar
Rp 5.800.000.
Perusahaan menghentikan aktivitas perusahaan sementara selama
1 bulan. Biaya
yang dikeluarkan pada waktu perusahaan tidak berproduksi
adalah sebesar Rp 3.800.000. Maka berapa besarnya unsur
biaya tetap dan variabel dari biaya overhead
pabrik tersebut
diperkirakan?
Biaya overhead pada produksi
|
2000 unit
|
Rp 5.800.000
|
Biaya overhead pada produksi
|
0
|
Rp 3.800.000
|
Selisih
biaya(biaya variabel pada
produksi )
|
2000 unit
|
Rp 2.000.000
|
Biaya variabel
per unit = Rp 2.000.000 = Rp
1.000,-
2000
2.
Anggaran variabel yang disusun oleh
bagian
produksi PT ABC pada tahun
2007 dengan relevan
range 5.000 – 6.000 unit
No.
|
Jenis Biaya
|
Sifat
Biaya
|
Biaya Tetap
Per Tahun
|
Biaya
Variabel
Per
Unit
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Material
TKL
Depresiasi
Bahan
Penolong
Gaji Pegawai
Biaya Pemeliharaan
Biaya lain-lain
|
V
V
T V T
SV SV
|
-
-
3.000.000
-
1.500.000
1.200.000
1.800.000
|
5.000
2.500
-
500
-
300
1.700
|
Jumlah
|
7.500.000
|
10.000
|
Dalam anggaran variabel tersebut berapa biaya
produksi tahun 2007 yang diperkirakan?
Biaya tetap
per tahun sebesar Rp 7.500,00
Biiaya variabel
per unit sebesar
Rp 10.000,00
Bila produksi tahun 2002 sebesar 5.000 unit maka biaya produksinya sebesar:
Y
= 7.500.000 + 10.000 (5.000)
=
57.500.000
BAB
9 Anggaran Modal
1. Wulan
adalah seorang analis keuangan . Direktur penganggaran modal telah meminta
anda untuk menganalisis dua usulan investasi modal, Proyek S dan
Proyek T. Masing-masing proyek memiliki biaya sebesar $ 10.000 dan biaya modal
dari setiap proyek adalah 12 % . Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah 12 %.
Ekspektasi arus kas bersih proyek adalah sebagai berikut :
EKSPEKTASI
ARUS KAS BERSIH
TAHUN
|
PROYEK S
|
PROYEK T
|
0
|
($10.000)
|
($10.000)
|
1
|
6.500
|
3.500
|
2
|
3.000
|
3.500
|
3
|
3.000
|
3.500
|
4
|
1.000
|
3.500
|
Hitunglah periode pembayaran
kembali dan nilai sekarang bersih (NPV)!
DIKETAHUI :
1. Tahun sebelum pengembalian penuh
Proyek S sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal
akan kembali pada tahun ketiga ($6.500 + $ 3.000 + $ 500= $10.000). JADI
Tahun sebelum pengembalian penuh adalah tahun ke-2
Proyek T sesuai ekspektasi arus kas (tabel soal) modal
akan kembali pada tahun ketiga ($3.500 + $ 3.500 + $3.500= $10.000) JADI
Tahun sebelum pengembalian penuh adalah tahun ke-2
2. Biaya yang belum dikembalikan pada awal tahun
*= -$10.000- $6.500 (lihat tabel soal tahun pertama
diharapkan arus kas 6.500)= -$3.500
= - $3.500- $3.000 (lihat tabel soal tahun kedua
diharapkan arus kas $3.000)= - $500
JADI Proyek S, biaya yang belum dikembalikan pada awal
tahun adalah - $ 500
*= -$10.000- $3.500 (lihat tabel soal tahun pertama
diharapkan arus kas 3.500)= -$6.500
= - $6.500- $3.500 (lihat tabel soal tahun kedua
diharapkan arus kas $3.500)= -$3.000
JADI Proyek T, biaya yang belum dikembalikan pada awal
tahun adalah - $ 3.000
HASIL EKSPEKTASI ARUS KAS BERSIH (CFt)
TAHUN
|
PROYEK S
|
PROYEK T
|
0
|
($10.000)
|
($10.000)
|
1
|
(3.500)*
|
(6.500)
|
2
|
( 500)
|
(3.000)
|
3
|
2.500
|
500
|
4
|
3.500
|
4.000
|
a. Pembayaran Kembali
Tahun sebelum
Biaya yang belum dikembalikan
pengembalian
penuh
+ pada awal tahun
Pembayaran
kembali S
=
_______________________________________
Arus kas selama tahun berjalan
|
Pembayaran
kembali s = 2 + $ 5.00/ $ 3.000 =2,17 years
Pembayaran
kembali t = 2+ $3.000/$3.500 =2,86 years
b.NILAI
SEKARANG BERSIH
CF1 CF2 CFn
NPV= CF0 +______+ ______
+…… + _____
(1+k)1 (1+k)2
(1+k)n
= n
CFt
∑ ______
t=0 (1+k)t
|
NPV
S = -$10.000+$6.500/(1,12)1+$3.000/(1,12)2+$3.000/(1,12)3+$1000/(1,12)4
= $.966,01
NPV
T = -$10.000+$3.500/(1,12)1+$3.500/(1,12)2+$3.500/(1,12)3+$3.500/(1,12)4
=
$.630,72
2.
PT. KEMANG JAYA berniat membeli
mesin baru untuk mengganti mesin lama yang sudah tidak efisien, harga mesin
baru adalah Rp. 60.000,- untuk penggunaan tiga tahun. Harga mesin lama apabila
dijual adalah Rp. 15.000,- dengan sisa waktu penggunaan tiga tahun lagi. Penghematan
biaya yang terjadi adalah Rp. 27.500,- sebelum pajak, pajak 40%.
Dasar Akuntansi
|
Dasar Cashflow
|
|
Penqhematan biaya
|
27.500
|
27.500
|
Depresiasi
|
||
Mesin Baru
|
20.000
|
|
Mesin Lama
|
(5.000)
|
|
15.000
|
||
Keuntungan Kena Pajak
|
12.000
|
|
Pajak (40% X 12.500)
|
(5.000)
|
|
Keuntungan Setelah Pajak
|
7.500
|
|
Cash Flow Proceed
|
22.500
|
Berapa nilai dari Net Cashflow PT.KEMANG
JAYA?
Net Cashflow = Keuntungan Setelah Pajak + Depresiasi
Net
Cashflow = $.7.500 + $.15.000 = $ 22.500
Kesimpulan:
Nilai Net Cashflow PT. KEMANG JAYA adalah $ 22.500
BAB
10 Anggaran Kas
1. Saldo piutang tanggal 1 juli 2008
= 0
Saldo kas tanggal 1
Juli 2008 Rp. 200.000
Saldo Kas minimun di
tetapkan Rp. 180.000
Bulan
|
Penjualan
|
Juli
|
Rp. 1.000.000
|
Agustus
|
Rp. 1.200.000
|
September
|
Rp. 1.400.000
|
Oktober
|
Rp. 1.200.000
|
November
|
Rp. 1.400.000
|
Desember
|
Rp. 1.000.000
|
Dengan pola sebagai berikut :
60 % dari padanya
adalah penjualan tunai, sedangkan sisanya penjualan kredit dengan cara
40 % diterima pada
bulan terjadinya penjualan
40 % diterima satu
bulan sesuadahnya
20 % diterima dua
bulan sesuadhnya
10 % dari penjualan
kredit di cadangkan untuk piutang yang diduga tidak dapat
di tagih
Bulan
|
Penerimaan
yang lainnya
|
Pengeluaran kas
|
Juli
|
Rp. 56.000
|
Rp. 350.000
|
Agustus
|
Rp. 202.000
|
Rp. 400.000
|
September
|
Rp. 192.000
|
Rp. 500.000
|
Oktober
|
Rp. 58.000
|
Rp. 800.000
|
November
|
Rp. 164.400
|
Rp. 950.000
|
Desember
|
Rp. 168.000
|
Rp.
1.900.000
|
Susunlah
anggaran pengumpulan piutang dan anggaran kas periode juli sampai dengan
Desember 2008!
Anggaran pengumpulan piutang periode juli sampai dengan
Desember 2008 adalah
Perhitungan
Juli
|
Agustus
|
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
|
Penjualan
|
1000000
|
1200000
|
1400000
|
1200000
|
1400000
|
1000000
|
Penj. Tunai 60 %
|
600000
|
720000
|
840000
|
720000
|
840000
|
600000
|
Penjualan Kredit
|
400000
|
480000
|
560000
|
480000
|
560000
|
400000
|
Penyusutan Piutang 10 %
|
40000
|
48000
|
56000
|
48000
|
56000
|
40000
|
Piutang Netto
|
360000
|
432000
|
504000
|
432000
|
504000
|
360000
|
Pola Pelunasan
Juli 40
% x 360.000 = 144.000 Oktober 40 % x 432.000 = 172.800
Agustus 40
% x 360.000 = 144.000 November 40 % x 432.000 = 172.800
September 20 % x 360.000 =
72.000 Desember 20 % x 432.000 = 86.400
Agustus 40 % x 432.000 = 172.800 November 40 % x 504.000 = 201.600
September 40 % x 432.000 = 172.800 Desember 40 % x 504.000 = 201.600
Oktober 20 % x 432.000 = 86.400 Januari 20 % x 432.000 = 100.800
September 40 % x 504.000 = 201.600 Desember 40 % x 360.000 = 144.000
Oktober 40 % x 504.000 = 201.600 Januari 40 % x 360.000 = 144.000
November 20 % x 504.000 = 100.800 Pebruari 20 % x 360.000 = 72.000
Daftar Penerimaan Dari Piutang
|
||||||||
Bulan
|
Piutang
|
Juli
|
Agustus
|
Sept
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Thn
|
Penjualan
|
Netto
|
Yad
|
||||||
Juli
|
360000
|
144000
|
144000
|
72000
|
||||
Agustus
|
432000
|
172000
|
172000
|
86400
|
||||
September
|
504000
|
201600
|
201600
|
100800
|
||||
Oktober
|
432000
|
172800
|
172800
|
86400
|
||||
November
|
504000
|
201600
|
201600
|
100800
|
||||
Desember
|
360000
|
144000
|
216000
|
|||||
Jumlah
|
2592000
|
144000
|
316000
|
445600
|
460800
|
475200
|
432000
|
316800
|
Anggaran
Kas periode Juli sampai Dengan Desember 2008
Juli
|
Agust
|
Sept
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
|
Saldo Awal
|
200.000
|
650.000
|
1.488.800
|
2.467.200
|
2.906.000
|
3.435.600
|
Penjualan Tunai
|
600.000
|
720.000
|
840.000
|
720.000
|
840.000
|
600.000
|
Piutang
|
144.000
|
316.800
|
446.400
|
460.800
|
475.200
|
432.000
|
Penerimaan Lain
|
56.000
|
202.000
|
192.000
|
58.000
|
164.400
|
168.000
|
Tersedia
|
1000.000
|
1.888.800
|
2.967.200
|
3.706.000
|
4.385.600
|
4.635.600
|
Pengeluaran Lain
|
350.000
|
400.000
|
500.000
|
800.000
|
950.000
|
1.900.000
|
Saldo Akhir
|
650.000
|
1.488.800
|
2.467.200
|
2.906.000
|
3.435.600
|
2.735.600
|
2. Pada bulan
Oktober 2008, manajemen PT.Nusa Indah
menyusun anggaran kas perusahaan
untuk tahun 2009. Sedangkan data yang
dimiliki manajemen perusahaan berkaitan dengan penyusunan anggaran kas tersebut
adalah sebagai berikut :
·
Penjualan tunai tahun 2009 diperkirakan sebesar Rp 400.000.000. per bulan.
·
Sedangkan penjualan kredit
diperkirakan sebesar Rp 250.000.000. per bulan.
Biasanya pelanggan akan membayar pada bulan berikutnya.
·
Diperkirakan, saldo piutang usaha pada akhir tahun 2008
sebesar Rp 200.000.000. Dari jumlah
piutang tersebut, diperkirakan akan dapat ditagih pada bulan Februari 2009
sebanyak 60% dan sisanya akan
dapat ditagih pada bulan Maret 2009
·
Saldo kas pada akhir bulan
Desember 2008, diperkirakan sebesar Rp
840.000.000.
·
Pembelian bahan baku langsung
dianggarkan sebesar Rp 400.000.000.
per bulan. Dimana sebesar 60% akan dibayar pada saat terjadinya
transaksi dan sisanya akan dibayar pada bulan berikutnya.
·
Pada akhir tahun 2008,
diperkirakan perusahaan masih memiliki hutang usaha sebesar Rp 400.000.000. dimana sebesar Rp 225.000.000.direncanakan
akan dibayar pada bulan Januari 2009 dan sebesar Rp 175.000.000. direncakan
akan dibayar pada bulan Februari 2009.
·
Biaya tenaga kerja langsung
dianggarkan sebesar Rp 45.000.000. per bulan.
·
Biaya overhead pabrik dianggarkan
sebesar Rp 50.000.000. per bulan,
termasuk di dalamnya biaya depresiasi aktiva tetap sebesar Rp
15.000.000. per bulan.
·
Biaya pemasaran dianggarkan
sebesar Rp 25.000.000. per bulan
·
Biaya administrasi dan umum dianggarkan
sebesar Rp 30.000.000. per bulan, termasuk di dalamnya biaya depresiasi aktiva tetap sebesar Rp 8.000.000.
per bulan.
·
Perusahaan merencanakan akan
membeli mesin pada bulan April 2009 sebesar Rp 280.000.000. dan
pada bulan September 2007
sebesar Rp 400.000.000.
·
Pada awal tahun 2009
diperkirakan perusahaan masih akan memiliki hutang bank yang akan jatuh tempo
pada tahun 2009 sebesar Rp 520.000.000.
(termasuk bunga). Dimana sebesar Rp 260.000.000. akan dibayar pada bulan
April 2009 dan sebesar sisanya akan dibayar pada bulan Mei
2009.
·
Perusahaan merencanakan akan
membayar pajak pada bulan Maret 2009
sebesar Rp 62.000.000.
·
Diharapkan, Bank Danamon akan
memberikan kredit modal kerja sebesar
Rp 700.000.000. pada akhir bulan Maret
2009, dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 24% per tahun dan bunga akan dibayarkan
setiap bulan mulai bulan Mei 2009.
Perusahaan merencanakan menjual 4 unit kendaraan
pick-up yang dimilikinya, dengan taksiran harga jual sebesar Rp
35.000.000. per unit. Diperkirakan
seluruh mobil tersebut akan dapat terjual pada bulan Februari 2009.
Dan untuk mengganti kendaraan yang telah dijual
tersebut, perusahaan merencanakan akan membeli secara tunai sebanyak 5 unit
kendaraan baru, seharga Rp 80.000.000. per unit pada bulan Februari 2009.
Berdasarkan
data diatas, buatlah anggaran
kas PT.Nusa Indah untuk
6 bulan pertama tahun 2009!
Keterangan
|
B u l
a n
|
||||||
Januari
|
Februari
|
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
||
# Saldo awal
|
840.000
|
648.000
|
336.000
|
977.000
|
360.000
|
211.000
|
|
# Aktivitas Operasional
|
|||||||
- Penjualan
tunai
|
400.000
|
400.000
|
400.000
|
400.000
|
400.000
|
400.000
|
|
- Penerimaan
piutang
|
0
|
370.000
|
330.000
|
250.000
|
250.000
|
250.000
|
|
- Pembelian
tunai
|
(240.000)
|
(240.000)
|
(240.000)
|
(240.000)
|
(240.000)
|
(240.000)
|
|
- Pembayaran
hutang usaha
|
(225.000)
|
(335.000)
|
(160.000)
|
(160.000)
|
(160.000)
|
(160.000)
|
|
- Biaya tenaga
kerja
|
(45.000)
|
(45.000)
|
(45.000)
|
(45.000)
|
(45.000)
|
(45.000)
|
|
- Biaya
overhead
|
(35.000)
|
(35.000)
|
(35.000)
|
(35.000)
|
(35.000)
|
(35.000)
|
|
- Biaya
pemasaran
|
(25.000)
|
(25.000)
|
(25.000)
|
(25.000)
|
(25.000)
|
(25.000)
|
|
- Biaya Admin
& umum
|
(22.000)
|
(22.000)
|
(22.000)
|
(22.000)
|
(22.000)
|
(22.000)
|
|
- Biaya bunga
|
(12.000)
|
(12.000)
|
||||
-Pajak Penghasilan
|
(62.000)
|
#
Aktivitas Investasi :
|
||||||
- Pembelian mesin
|
(280.000)
|
|||||
-
Penjualan kendaraan
|
140.000
|
|||||
-Pembelian kendaraan
|
(320.000)
|
|||||
#Aktivitas
Operasional
|
||||||
- Pembayaran hutang bank
|
(260.000)
|
(260.000)
|
||||
- Kredit bank
|
700.000
|
|||||
Saldo
akhir
|
648.000
|
336.000
|
977.000
|
360.000
|
211.000
|
322.000
|
BAB
11 Anggaran Piutang dan Utang
1.
Rencana
penjualan PT. X untuk tahun 2005 sebagai berikut :
JANUARI
|
3.500.000
|
TRIWULAN II
|
12.000.000
|
FEBRUARI
|
3.700.000
|
TRIWULAN III
|
10.500.000
|
MARET
|
4.500.000
|
TRIWULAN IV
|
11.250.000
|
Dengan komposisi 50%
penjualan kredit dan sisanya penjualan tunai diketahui kerugian piutang tak
tertagih (bad debts) 2% , hitunglah jumlah penjualan tunai dan penjualan kredit
!
Keterangan
|
Penj. Tunai
|
Penj. Kredit
|
Bad debt
|
Piutang Netto
|
50%
|
50%
|
|||
JANUARI
|
1.750.000
|
1.750.000
|
35.000
|
1.715.000
|
FEBRUARI
|
1.875.000
|
1.875.000
|
37.000
|
1.837.000
|
MARET
|
2.250.000
|
2.250.000
|
45.000
|
2.205.000
|
TRI II
|
6.000.000
|
6.000.000
|
120.000
|
5.880.000
|
TRI III
|
5.520.000
|
5.250.000
|
105.000
|
5.145.000
|
TRI IV
|
5.625.000
|
5.625.000
|
112.500
|
5.512.500
|
2. Budget penjualan perusahaan
januari 2008, diketahui bahwa produk titan direncanakan terjual sebanyak
115.000 botol dengan harga jual sebesar Rp. 482.200.000,00, sementara produk
“adiva” direncanakan terjual sebanyak 800.000 kaleng dengan harga jual Rp.
204.300.000,00 ? Berapakah piutang yang akan diperoleh perusahaan dario kedua
produk tersebut dan bagaimana bentuk anggaran baudgetnya ?
1. Perkiraan
transaksi penjualan Untuk Produk “ Titan “
a. Sebanyak 40 % x Rp. 481.200.000,00 = Rp. 192.480.000,00
potongan 4 % x Rp. 192.480.000,00 = Rp. 7.699.200,00
Diterima Tunai untuk bulan januari 2008 = Rp. 184.780.800,00
b. Sebanyak 20 % x Rp. 481.200.000,00 = Rp.
96.240.000,00
Potongan
4 % x Rp. 96.240.000,00 = Rp.
3.849.600,00
Tagihan
piutang untuk bulan januari 2008 =
Rp. 92.390.400,00
c. Sebanyak 30 % x Rp.
481.200.000,00 = Rp.
144.360.000,00
(tagihan piutang bulan januari 2008, tanpa
potongan )
d. Sebanyak 10 % x Rp. 481.200,00
= Rp. 48.120.000,00
(tagihan Piutang bulan pebruari 2008, tanpa
potongan)
2. Perkiraan
transaksi penjualan Untuk Produk “ Adiva “
a. Sebanyak 50 % x Rp.
204.300.000,00 = Rp.
102.150.000,00
potongan 5 % x Rp. 102.150.000,00 = Rp. 5.107.750,00
Diterima Tunai untuk bulan januari 2008 = Rp.
97.042.500,00
b. Sebanyak 20 % x Rp. 204.300.000,00 = Rp. 40.860.000,00
Potongan
5 % x Rp. 40.860.000,00 = Rp.
2.043.000,00
Tagihan piutang bulan januari 2008 = Rp. 38.817.000,00
c. Sebanyak 20 % x Rp.
204.300.000,00 =
Rp. 40.860.000,00
(tagihan piutang bulan januari, tanpa
potongan )
d. Sebanyak
10 % x Rp. 204.300,00 =
Rp. 20.430.000,00
(tagihan Piutang bulan pebruari 2008, tanpa
potongan)
BAB
12 Anggaran Proyeksi Laporan Keuangan (Laba/Rugi)
1.
Data keuangan
Perusahaan Manufaktur ( PT. XXX ) untuk yang berakhir tahun 2010 adalah sebagai
berikut :
1.
Persediaan barang
jadi 1 jan 2010 100.000.000
2.
Persediaan barang
jadi 31 des 2010 120.000.000
3.
Persediaan barang
dalam proses 1 jan 2010 80.000.000
4.
Persediaan barang
dalam proses 31 des 2010 90.000.000
6. persediaan
bahan baku 31 des 2010 130.000.000
7. Pembelian
bahan baku 600.000.000
8. Beban angkut
pembelian
30.000.000
9. Retur
pembelian
8.000.000
10. Potongan pembelian 7.000.000
11. Penjualan 1.500.000.000
12. Retur penjualan 20.000.000
13. Potongan penjualan 30.000.000
14. Beban penjualan
70.000.000
15. Beban umum dan
administrasi 80.000.000
16. Biaya upah langsung 90.000.000
17. Biaya overhead 100.000.000
18. Beban bunga 10.000.000
19. Tarif Pajak penghasilan
25 %
Buatkan laporan Laba Rugi nya!!
a. Bahan Baku ( BB )
B. B = bahan baku awal + pembelian bersih –
bahan baku akhir.
= 150.000.000 + 615.000.000 – 130.000.000
= 635.000.000
Harga pokok produksi ( HPPd ).
HPPd = barang dalam proses
awal + BB + TKL + B. Overhead – b.dlm prses akhir
=
80.000.000 + 635.000.000 + 90.000.000 + 100.000.000 – 90.000.000
= 815.000.000
Harga Pokok Penjualan ( HPP )
HPP = barang jadi awal +
HPPd – barang jadi akhir
= 100.000.000 + 815.000.000 –
120.000.000
= 795.000.000
Penjualan Bersih ( Pb )
Pb = Penjualan – Retur
Penjualan – Potongan Penjualan
= 1.500.000.000 – 20.000.000 – 30.000.000
= 1.450.000.000
Laporan
Laba Rugi
PT. XXX
Per 31
Desember 2010
Keterangan
|
31 Desember 2010
|
Penjualan Bersih
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Beban Operasi :
Beban Penjualan
Beban Administrasi dan Umum
Laba sebelum beban bunga dan
pajak
Beban bunga
Laba bersih sebelum pajak
Pajak penghasilan 25 % x
495.000.000
Laba Bersih setelah pajak
|
1.450.000.000
(795.000.000)
655.000.000
(70.000.000)
(80.000.000)
505.000.000
(10.000.000)
495.000.000
(123.750.000)
371.250.000
|
2. Yayasan Jangkrikindo adalah sebuah yayasan yg bergerak di
bidang pendidikan pelatihan berternak jangkrik. Perusahaan ini menyewa tempat
disalah satu perkantoran di Jakarta. Kegiatan transaksi pada bulan Agustus
adalah sebagai berikut :
a. 1
Agustus : Yayasan menginvestasikan modalnya sebesar
Rp.10.000 dalam bentuk kas
b. 2
Agustus : Yayasan mengeluarkan biaya untuk sewa tempat sebesar
Rp.1.800
c. 3
Agustus : Yayasan membeli pakan jangkrik sebesar
Rp.8.200 yang dibayar secara kredit pembayaran awal Rp.600
d. 18
Agustus : Pembayaran lain-lain, misal untuk kebersihan, pengecetan
sebesar R.500
e. 22
Agustus : Yayasan menarik dananya sendiri sebesar Rp.500
f. 27
Agustus : Yayasan mendapat
bantuan dari pemerintah tanpa bunga sebesar Rp.30.000 Bantuan digunakan untuk
membeli tanah (100m2 @ Rp.300/m2) untuk budidaya jangkrik sebesar Rp.30.000 dan
harus dikembalikan dalam jangka waktu 5 tahun)
g. 28
Agustus : Pengeluaran untuk membayar pengajar kursus Rp.1000
h. 28
Agustus : Penerimaan dari uang kursus 5 orang @ Rp.1.500 = Rp.7500
Buatlah laporan laba rugi dari
yayasan tersebut!
Laporan
laba rugi
Sewa tempat
1.800
Pakan
600
Kebersihan
500
Penarikan
dana
500
Kurusus
1.000
Penerimaan dari orang kursus 7.500
Laba
(rugi) 3.100
BAB
13 Anggaran Proyeksi Laporan Keuangan (Neraca)
BAB
14 Analisa BEP
1.
Diketahui Fixed Cost
suatu toko sepatu : Rp 500.000 kemudian
Variable costnya Rp 10.000 / unit dan
Harga jualnya Rp 20.000 / unit. Berapakah
BEP untuk unit dan rupiahnya?
Jawab :
·
BEP-Unit = Fixed Cost
Harga Jual – Variabel Cost
= Rp
500.000
Rp
20.000 – Rp 10.000
= 50 unit
Artinya perusahaan perlu menjual 50 unit sepasang
sepatu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 51, maka toko itu
mulai memperoleh keuntungan.
·
BEP-Rupiah =
Total Fixed Cost X Harga jual per unit
Harga jual per unit - Variable Cost
= Rp 500.000 X Rp 20.000
Rp 20.000 – Rp
10.000
= Rp 1.000.000
2. Diketahui sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Maju”
memiliki data-data biaya dan rencana produksi seperti berikut ini :
a)
Biaya
Tetap sebulan adalah sebesar Rp 140.000.000
yaitu terdiri dari:
biaya
gaji pegawai + pemilik = Rp 75.000.000
biaya
penyusutan mobil = Rp 1.500.000
biaya
asuransi kesehatan = Rp 15.000.000
biaya
sewa gedung kantor = Rp 18.500.000
biaya
sewa pabrik = Rp 30.000.000
b)
Biaya
variable per unit Rp 75.000 yaitu terdiri dari:
biaya
bahan baku = Rp 35.000
biaya
tenaga kerja langsung = Rp 25.000
biaya lain =
Rp 15.000
c)
Harga Jual per Unit Rp
95,000.
Berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit
maupun dalam rupiah?
Jawab :
·
BEP-Unit = Fixed Cost
Harga
Jual – Variabel Cost
= Rp
140.000.000
Rp
95.000 – Rp 75.000
= 7.000 unit
·
BEP-Rupiah =
Total Fixed Cost X Harga jual per unit
Harga jual per unit - Variable Cost
= Rp
140.000.000 X Rp 95.000
Rp
95.000 – Rp 75.000
= Rp 665.000.000
1 komentar:
Tidak membantu sorrry anda sangat awam disini ya, mohon ditingkat lagi lain kali...
Bintang 1*
Posting Komentar