TUGAS KELOMPOK
MANAJEMEN STRATEGI
DOSEN : BAPAK MUGER APRIANSYAH S.I.P,MM
DI
SUSUN OLEH :
Kelompok 6
FACHRI EKA PUTRA ( 2013053514 )
IIN WULANDARI MUSLIMAT (2013054352 )
KOMARUDIN ( 2013053689 )
RIFKA RESTU RAHAYU ( 2013051963)
SUSILO ( 2013052777 )
YOSEP BUDIMAN ( 2013052228 )
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
PAMULANG
TANGGERANG
TAHUN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT atas berkah dan rahmat Nya jualah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Penulisan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Manajemen Strategi. Ada pun judul dari makalah
ini adalah “STANDART PELAYANAN pada RIFFRIEND’S RESTAURANT” pada kesempatan kali ini dengan
tulus hati kami mengucapkan terimakasih yang sebesar–besarnya kepada:
1. Bapak. Muger Apriansyah,
S.IP, MM.
2. Seluruh rekan-rekan sesama
jurusan Manajemen Pemasaran Universitas Pamulang yang telah membantu kami dalam
penyusunan laporan ini.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa
dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Untuk itu
dengan senang hati dan berbesar hati kami sebagai penulis menerima semua kritik
dan saran yang sifatnya membangun dan member semangat demi kesempurnaan laporan
ini.
Akhirnya kami sebagai penulis
berharap laporan ini bermanfaat bagi kami sebagai penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Pamulang, 17 Januari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................ i
Daftar isi ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… . 1
1.1. Latar Belakang
..................................................................................................... 1
1.2. Visi & Misi
Restaurant .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………4
2.1. Definisi Restaurant
............................................................................................... 4
2.2. Fasilitas & Klasifikasi Restaurant
....................................................................... 5
2.3. Ruang Lingkup Pelayanan Restaurant................................................................. 7
2.4. Pengawasan
Operasional ………………………………………………………..9
2.5 Konsep
Strategi……………………………………………………………….. 10
2.6 Strategi perencanaan dalam satu tahun ............................................................. 11
BAB III PENUTUP………………………………………………………………..
18
Lampiran – Lampiran
................................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Saat ini perkembangan sektor jasa semakin meningkat,
kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi tidak kalah dibandingkan
dengan sektor lainnya. Oleh karena itu tingkat kualitas sistem pelayanan
industri jasa harus selalu ditingkatkan karena merupakan keunggulan kompetitif.
Cara yang dapat ditempuh adalah dengan berusaha untuk mengetahui dan memahami
ekspektasi dan persepsi pelanggan terhadap sistem pelayanan yang diberikan.
Dengan demikian, pihak penyedia jasa dapat memperbaiki sistem pelayanannya, dan
berdasarkan pengetahuan tentang karakteristik pelanggan, maka dapat dirancang
dan dikembangkan sistem pelayanan yang lebih baik. Salah satu industri jasa
yang perkembangannya cukup besar adalah industri restoran.
Berdasarkan alasan tersebut, RIFFRIEND’S RESTAURANT Jakarta hadir Dengan metode
QFD (Quality Function Deployment), maka karakteristik teknis, proses, subproses
dan spesifikasi fungsi yang diperlukan dalam sistem pelayanan restoran
dapat diketahui. Untuk menghasilkan makanan berkualitas, pihak restoran
harus memiliki prosedur yang baik mulai dari proses pemesanan, penerimaan dan
penyimpanan, persiapan, pengolahan dan penyajian. Dengan penerapan prosedur
yang baik seperti dalam tugas makalah ini, diharapkan sistem pelayanan restoran
ini dapat memenuhi ekspektasi pelanggan.
1.2. Visi dan
Misi
Visi RIFFRIEND’S RESTAURANT:
“Menjadikan
Restoran sebagai Tempat dan Rasa untuk dikenang bagi para Pelanggan, dengan
memberikan pelayanan yang terbaik, produk yang berkualitas serta tempat dan atmosfir
yang nyaman, sehingga menjadikan Restoran sebagai pilihan utama.”
Misi RIFFRIEND’S RESTAURANT:
o Kami berkomitmen untuk membentuk tim yang solid yang dapat melayani
secara professional serta mempunyai etika bisnis yang baik.
o Menjaga standarisasi dalam menyediakan makanan dan minuman yang segar,
sehat, lezat, bervariatif dan higenis d engan harga yang bersaing.
o Menciptakan atmosfer yang natural dan relax dengan fasilitas-fasilitas
yang menunjang demi meningkatkan kenyamanan pelangan.
o Kami berkeyakinan bahwa kepuasan pelangan, adalah kunci
untuk keberhasilan Restoran dalam memperoleh keuntungan, mempertahankan
keberadaan dan mencapai pertumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Restaurant
Industri jasa perhotelan yang juga dinamakan hospitality industri dengan
menjual jasa keramah-tamahan yang terdiri dari akomodasi, food and beverage
service.Maju mundurnya usaha perhotelan ditentukan oleh kedua unsur tersebut.
Bahkan sebuah perusahaan perhotelan dapat dikatakan berhasil bila
dalam mencapai tujuan pendapatan yang didapat dari food service lebih besar
dari penjualan kamar.
Salah satu sarana untuk melaksanakan food service industry
adalah restoran. Dalam hal ini restoran yang ada dalam suatu hotel
bukan hanya untuk memenuhi tamu-tamu hotel, tetapi juga menerima tamu-tamu dari
luar hotel yang tidak ada kaitannya dengan akomodasi yang tersedia. Dalam
penulisan ini penulis menitik beratkan pada pelayanan yang diberikan oleh
sebuah restoran mengenai ruang lingkup dan permasalahan.
Restoran juga merupakan yang berdiri sendiri dimana sekarang ini banyak
ditemukan berbagai macam restoran, seperti rumah makan, cafetaria dan
lain-lain. Ciri pelayanan disesuaikan dengan jenis restoran,
sedang-kan harga harus bersaing, maka disini peranan sebuah restoran semakin
sangat penting dan saling berlomba untuk meningkatkan mutu makanan serta
pelayanan dengan sebaik-baiknya dengan harapan dapat meraih tamu sebanyak-banyaknya.
Untuk mencapai hal tersebut pelayanan yang diberikan harus benar-benar
diperhatikan mulai dari persiapan kerja sampai pada penyajiannya kepada tamu
selain didukung oleh aspek aspek lain, seperti penampilan fisik restoran, penampilan
menu, kebersiahn makanan dan peralatannya, untuk melengkapi penyajian pelayanan
dalam menjual hasil pengelohan di restoran yang diperlukan pramusaji yang dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada tamunya.mengingat pelayanan yang
diberikan kepada tamu adalah kunci utama keberhasilan operasional restoran
disamping aspek-aspek lainnya.
Restoran secara umum dapat didefinisikan sebagai ruang atau tempat yang
diorganisir secara komersial untuk menyelenggarakan pelayanan berupa makan dan
minum yang tersedia di dalamnya, maka restoran dalam sebuah perusahaan hotel
merupakan sarana penjualan dan penyajian makanan dan minuman dalam sebuah
hotel.
Restoran yang dioperasikan di masing-masing hotel tidak selalu sama, baik dari
segi jumlah maupun jenisnya. Hal ini tergantung dari besar kecilnya hotel yang
didirikan, kemampuan perusahaan serta persyaratan-persyaratan yang dikeluarkan
oleh pemerintah, keberhasilan restoran dapat dilihat bila restoran tersebut
telah memenuhi aspek-aspek utama yang dapat menentukan keberhasilan operasional
suatu restoran. Adapun aspek yang dimaksud adalah G.Factor yang terdiri atas:
1. G-1
: Good Food.
Makanan yang disajikan kepada tamu dalam keadaan fresh dan sistem pengelolaan
yang baik, penyimpanan bahan baik, peralatan dan pelengkapan berkualitas tinggi
dan higienis, cita rasa makanan baik dan sesuai dengan lidah pemesananya.
2. G-2
: Good Location & Parking Fasilities
Lokasi restoran harus stretegis, dimana faktor mengenai lokasi ini dijadikan
pedoman bila mendirikan usaha restoran. Namun untuk restoran yang dibuka
sebagai fasilitas, kerena itu hotel juga tidak dapat mengabikan faktor-faktor
ini, begitu keamanan kenderaan yang diparkir di luar hotel. Oleh sebab
itu harus mudah terlihat, mudah dijumpai, memeliki daya tarik dengan
pemilihan warna atau ornamen khusus serta tidak berada pada lokasi yang jauh.
3. G-3
: Good Atmosphere.
Suasana yang nyaman dan menyenangkan perlu diciptakan melalui penampilan
interior dan eksterior yang seimbangan serta dekorasi yang digunakan, pemelihan
warna dan fasilitas yang lengkap, seperti toilet, kursi dan meja yang
berkualitas baik, table set-up yang lengkap dan sebagainya.
4.
G.-4 Good Reputation
Restoran harus memiliki reputasi yang baik yang meliputi pelayanan,
pengelolaan, prestasi dan lain-ain, sehinga menjadi buah bibir masyarakat /
tamu.
5. G -
5 : Good Pleasant & Courteous Service.
Tata saji dilakukan dengan begitu mengesankan, menyenangkan serta memuaskan
pramusaji dapat memberikan sugesti bagi tamu mereka yang kurang memahami
keinginannya dan menyajikan makanan dengan tata saji yang berkualitas, sopan
dan ramah. Melalui faktor Good tersebut diharapkan tujuan yang ingin dicapai di
dalam pengelolaan suatu restoran yakni mendapatkan keuntungan dan memberikan
kepuasan bagi para tamu dapat tercapai. Kemampuan karyawan untuk
memberikan pelayanan yang bermutu dan memuaskan tamu dapat digunakan untuk
mengangkat citra dan mempertinggi reputasi hotel disamping kelengkapan
fasilitasnya.
2.2. Fasilitas dan Klasifikasi Restaurant
a. Fasilitas
Pada dasarnya peralatan-peralatan yang digunakan pada setiap restoran baik yang
berada diluar maupun dalam hotel adalah sama. Dalam sebuah restoran harus
tersedia perlengkapan dan peralatan dalam jumlah yang memadai yang akan
menunjang kelancaran operasional di restoran, serta mempunyai mutu dan
penampilan yang baik karena citra restoran dapat dibangun melalui kualitas
perlengkapan dan peralatan yang disediakan. Dari jumlah peralatan yang begitu
banyak dijumpai di restoran, dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berikut:
1. Perlengkapan Restoran
Perlengkapan yang mutlak yang harus disediakan
adalah :
·
Meja dengan berbagai ukuran dan
bentuk yang bervariasi
·
Kursi yang disesuaikan dengan
jenis restoran
·
Side stand/board adalah perlengkapan
yang berbentuk meja atau lemari/ rak,sebagai alat bantu pelayanan yaitu tempat
penyimpanan pelayanan dan bumbu-bumbu.Memiliki kotak atau laci dan
dikelompokkan menurut jenisnya.
·
Dispencer counter berupa sebuah
meja panjang yang biasanya diletakkan ditempat yang strategis di sudut ruangan
restoran.Fungsinya juga sebagai tempat meletakkan sementara makanan yang baru
diterima dari dapur atau meletakkan peralatan kotor sebelum dikirim ke
dishwashing area.
·
Gueridon adalah kereta dorong
untuk membawa makanan dalam jumlah yang banyak,juga untuk keperluan clear-up
peralatan dari meja tamu.
2. Perlengkapan Meja Makan (Table
Accessories)
Yang termasuk perlengkapan meja makan ini adalah salt and pepper shaker,
ashtray,flower vase, table number, creamer/milk jug, napkin, sugar bowl dan
sugar spoon,tootholder, candle holder, jam dish and spoon.
3. Peralatan Makan (Equipment)
Peralatan makan yang dipergunakan pada bagian restoran cukup banyak
jenisnnya sehingga dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,
yaitu :
· Silver ware/cutlery adalah alat-alat sejenis pisau yang digunakan untuk
kepentingan potong memotong. Silver ware terbuat dari bahan stainless steel
atau bahan perak,bentuknya berupa garpu,sendok makan dan pisau.
·
China ware adalah peralatan pecah
belah yang terbuat dari keramik, porselin atau tembikar dan untuk keperluan
operasional restoran. Pada suatu restoran digunakan satu model china ware
saja, tapi tidak tertutup kemungkinan sebuah restoran menggu nakan beberapa
china ware.Alat ini berupa piring (plate), cangkir (cup & saucer).
·
Glass ware adalah peralatan
restoran yang digunakan untuk minum dan terbuat dari bahan jenis kaca. Adapun
jenisnnya adalah seperti champagne, wine glass,high ball glass,water goblet.
4 . Linen Meja Makan
Macam-macam
linen meja makan adalah :
·
Moulton/silincer. Fungsinya untuk
:
-
Agar permukaan meja tidak rusak
akibat hidangan yang disajikan dalam keadaan panas.
-
Meredam bunyi yang timbul akibat
terbenturnya alat makan dengan permukaan meja
-
Agar permukaan meja terhindar dari
noda akibat dari saus yang tumpah.
·
Place Mats, adalah berfungsi
sebagai pengganti table cloth tetapi adakalanya dipergunakan sebagai alas table
set-up
·
Table Cloth
·
Guest napkin yang berfungsi
sebagai pembersih mulut
·
Skirting biasanya dipergunakan
pada buffet table sebagai penutup meja samping
·
Cleaning towels dan glass towel
b. Klasifikasi
Pada dasarnya sebuah restoran dalam hotel dapat
dikelompok kan dalam tiga bagian besar yaitu :
a. Formal Dining Room
Merupakan high class restoran
dalam sebuah hotel.Restoran jenis ini berfungsi sebagai ruang makan utama atau
dengan bentuk restoran yang serba mewah atau eksklusif. Kapasitasnya
cukup besar dengan perlengkapan dan fasilitas serta harga makanan dan
minuman cukup mahal. Tamu-tamu yang datang ke restoran ini mengenakan
pakaian lengkap sedangkan pelayanan diberikan secara formal. Contoh formal
dining room adalah dining room, supper club dan grillroom.
b. Informal Dining
Room
Kelompok restoran yang sifatnya tidak formal atau resmi
seperti coffee shop,cocktail lounge,pool snack bar dan room service. Dimana
pelayanannya serba cepat dan praktis.
c. Speciality/thypical
Restoran
Restoran
yang mengkhususkan diri menjual makanan spesifik ataupun makanan
tradisional dari suatu etnis atau daerah tertentu. Harga makanan yang
disediakan mahal dan pelayanan diselaraskan dengan ciri sajiannya.
2.3. Ruang Lingkup Pelayanan Restoran RIFFRIEND’S
Pengertian
Pelayanan pada dasarnya sulit untuk didefinisikan
secara baku dan akurat disebabkan sifat-sifat pelayanan antara lain :
-
Pelayanan tidak bisa diukur
Pelayanan
memiliki sifat intangible atau tidak berwujud dan oleh sebab itu tidak dapat
diukur,diraba tetapi hanya bisa dirasakan oleh penerima layanan.
-
Pelayanan lebih bersifat emosional
dari rasional
Oleh
karena pelayanan bersifat intangible dan hanya dapat dirasakan maka
pelayanan lebih bersifat emosional, biasanya tidak dinyatakan secara realitis
melainkan cendrung dilebih-lebihkan atau dikurangi tergantung suasana perasaan
ketika memberikan penilaian tersebut.
-
Bobot layanan bergantung kepada
harapan penerima
Pelayanan
yang berbobot adalah pelayanan yang selalu komple-menter dengan harapan
penerima layanan dapat menimbulkan bahwa layanan yang diberikan
kurang memiliki bobot.
-
Pelayanan dapat dijual tetapi
tidak bisa dimiliki,
Dimana
tamu yang membeli layanan tidak dapat membawa pulang layanan itu selain
dari pada kesan dan pengalamannya.
-
Pelayanan tidak dapat dibuat
sampelnya
Untuk
memperoleh pelayanan seorang penerima layanan harus datang mendapatkan
yang memberi pelayanan tersebut.
Teknik Penyajian
Setiap
restoran biasanya sudah menentukan sebelumnya tata cara penyajian yang
dikehendaki untuk diterapkan pada restorannya. Ada beberapa bentuk/style
penyajian yang dapat dipilih sebagai ciri pelayanan di sebuah restoran.
Dasar-dasar untuk menentukan model layanan yang didasarkan
beberapa patokan, antara lain:
a. Kelompok tamu yangdiharapkan
akan datang ke restoran, baik kelompok kebangsaannya maupun dariprofesi ataupun
status sosial nya.
b. Berdasarkan makanan yang dijual
serta harga yang akan ditetapkan
c. Berdasarkan spesifikasi restoran
yang diopearsikan.
Restoran yang menyajikan makanan
internasional seperti restoran yang dioperasikan di hotel perlu
menyelaraskan sajiannya dengan alat-alat serta ciri pelayanan dari makanan
tersebut. Secara umum sistematika pelayanan di sebuah restoran dapat dibedakan
dalam empat katagori penyajian :
A. Table Service
Adalah sebuah sistem penyajian pelayanan makanan di atas meja. Dalam hal
ini makanan dan minuman disajikan oleh waiter/ess , dalam penyajian table
service ini dapat dibagikan lagi empat jenis yaitu :
1. American Service.
Sistem pelayanan yang
bersifat sederhana, tidak resmi serta cepat. Umumnya dalam pemorsian makanan
dilakukan di dapur, jenis pelayanan ini disebut juga dengan ready plate service
atau quick service. Penggunaannya diterapkan di coffee shop,cafetaria dan
sebagainya.
2.English Service.
English
service atau family style service yaitu sistem pelayanan di mana makanan
datang dari dapur, diletakkan diatas platter yang besar dan dioparasikan dari
tamu yang satu ke tamu yang lainnya. Atau platter itu di diletakkan
ditengah- tengah meja dan tamu mengambil sendiri makanan tersebut.
3.Russian Service.
Cara pelayanan ini dinamakan
dengan cara Russia dan disebut juga dengan Platter Service atau Service Ala
Russia. Ciri-ciri pelayanan ini adalah dengan menggunakan platter (lodor) dan
makanan yang dibawa dalam platter tersebut dipindahkan ke dalam piring tamu
dengan menggunakan sepasang sendok dan garpu service yang disebut dengan
Clamp. Pramusaji yang melaksanakannya harus mahir dan trampil di dalam
menggunakan cara pelayanan ini. Cara pelayanan kita dapatkan pada restoran
utama,seperti Grill Room, Dining Room, Supper Restauran dan jamuan-jamuan yang
bersifat resmi.
4.French
Service.
Istilah lain dari French
Service ini adalah Gueridon Service atau Silver Service yang bersifat resmi.
Ciri-ciri pelayanan ini adalah dilaksanakan oleh dua orang pramusaji yang
bertugas sebagai Chef de Rang (captain) dan Commis de Rang (waiter) serta
menggunakan alat bantu, yakni gueridon atau meja/kereta dorong.
B. Counter Service
Counter service merupakan suatu
pelayanan, dimana tamu yang datang langsung duduk di counter. Apabila makanan
dan minuman yang dipesannya sudah siap maka akan disajikan kepada tamu tersebut
di atas counter. Yang dimaksud dengan counter adalah meja panjang yang
membatasi ruangan restoran dengan ruang dapur.
C. Self Service.
Self service dapat juga disebut
dengan Buffet Service, yaitu satu sistem pelayanan yang diberikan kepada
tamu-tamunya yang dapat mengambil langsung makanan yang diinginkannya yang
telah tersedia di meja buffet, sedangkan untuk minuman panas biasanya disajikan
oleh pelayanan atau pramusaji.
D. Carry Out
Service
Carry out service (Take out service)
merupakan satu sistem pelaya nan makanan dimana tamu datang untuk membeli
makanan yang telah siap atau disipakan terlebih dahulu, kemudian dibungkus
dalam kotak dan di bawa oleh si pembeli untuk dimakan di luar restouran. Jadi
tamu tidak makan di tempat atau dalam ruang restoran, karena itu tamu ini tidak
perlu dilayani oleh petugas pramusaji .
2.4. PENGAWASAN
OPERASIONAL
Dalam suatu organisasi operasional hotel besar maupun hotel kecil, fungsi
pengawasan mutlak diperlukan/diselengarakan oleh semua orang yang menduduki
jabatan manajerial, mulai dari top management hingga lower management yang
secara langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan tehnis yang diselenggarakan
oleh semua pelaksana operasional.
Adapun difinisi pengawasan itu adalah merupakan proses pengamatan dari
seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa smua pekerjaan yang
sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan
sebelumnya. Untuk mendapatkan sistem pengawasan yang efektif, setiap personil yang
ada khususnya bawahan (sub ordinat) harus menyadari akan pentingnya fungsi
pengawasan sebagai alat bantu untuk melakukan perbaikan dan pengembangan
ke arah masa depan yang lebih baik. Oleh sebab itu mereka melaksanakan
tugasnya dengan sebaik-baiknya, serta berupaya mencapai hasil yang
ditentukan oleh manajemen dengan penuh tanggung jawab.
Di dalam restoran fungsi pengawasan juga mutlak diselenggarakan, karena selain sebagai alat bantu untuk melakukan
perbaikan-perbaikan pada restorannya,fungsi pengawasan ini
juga dapat menunjang kelancaran operasional dalam memberikan pelayanan kepada
tamu-tamunya dengan demikian kelansungan usaha restoran tersebuit dapat
berjalan lancar. Pengawasan ini dapat dilakukan langsung oleh restorant
manager, yang dibantu oleh seorang wakilnya yaitu Assistant Restaurant Manager.
Di bawah assistant restorant manager terdapat Head Waiter yang bertugas
mengelola operasional restaurant secara lansung sementara itu untuk
mengkoordinirkegiatan pelayanan pada seksi-seksi penjualan dan pelayanan
dilaksanakan seorsng Captain masing-masing captain mempeunyai beberapa
Waiter/ess yang bertugas memberikan pelayanan langsung kepada tamu sedangkan
fungsi atau jabatan Busboy/girl merupakan pembantu para pramusaji (waiter/ess)
untuk mempersiapkan pelayanan kepada tamu.
2.5. KONSEP STRATEGI
Strategi Besar (Grand Strategy)
Adalah rencana umum berupa tindakan-tindakan besar yang
digunakan perusahaan untuk meraih sasaran jangka panjang. Strategi besar
dibedakan dalam 3 kategori:
·
Pertumbuhan (Growth), dapat dilakukan secara internal
meliputi pengembangan dari produk baru atau produk lama yang mengalami
perubahan dan secara eksternal dengan memperoleh tambahan divisi bisnis atau
diversifikasi yang artinya mengakuisisi bisnis yang terkait dengan lini produk
saat itu.
·
Stabilitas (Stability) atau Strategi Diam, artinya adalah
bahwa organisasi ingin tetap berada pada ukurannya yang sama atau tumbuh
perlahan dengan cara-cara yang masih dapat dikendalikan.
·
Pemangkasan (Retrenchment, berarti organisasi terpaksa
melalui periode terjadinya penurunan dengan penyusutan unit bisnis yang ada
saat ini atau menjual atau melikuidasi keseluruhan unit bisnis.
Strategi Global
Di arena internasional, perusahaan-perusahaan menghadapi
dilema strategi antara integrasi global dan tanggung jawab nasional (national
responsiveness). Organisasi harus memutuskan apakah ia ingin agar setiap
afiliasinya bertindak secara otonomi atau apakah aktivitas yang dilakukan harus
distandarisasi dan disentralisasikan di seluruh negara. Ada 3 kategori strategi
global:
·
Strategi Globalisasi
(Globalization Strategy), merupakan standarisasi rancangan produk dan strategi
periklanan di seluruh dunia.
·
Strategi Multidomestik (Multidomestic Strategy), adalah
modifikasi desain produk dan strategi periklanan untuk mengakomodasi kebutuhan
spesifik dari masing-masing negara. Maksudnya adalah perusahaan multinasional
ada di sejumlah negara, namun periklanan dan rancangan produknya disesuaikan
dengan kebutuhan spesifik masing-masing negara.
·
Strategi Transnasional (Transnational Strategy), yaitu
strategi yang mengkombinasikan koordinasi global untuk meraih efisiensi dengan
fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan spesifik pada berbagai negara.
Tingkatan Strategi
Terdapat 3 tingkatan strategi dalam organisasi yaitu:
1. Strategi Tingkat Perusahaan (Corporate Strategy)
Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam
organisasi dan mengarah kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana
sumber daya dialokasikan di antara bisnis tersebut.
Strategi
korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang berhubungan dengan
organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara langsung.
2. Strategi
Tingkat Bisnis (Business Strategy)
Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy
Business Unit=SBU). Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer
tingkat bisnis melalui negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada
bagaimana cara bersaing dalam dunia bisnis yang ada.
Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi
korporasi.
3.
Strategi Tingkat Fungsional (Functional Strategy)
Mempunyai lingkup yang lebih sempit lagi dibandingkan strategi korporasi dan
strategi bisnis.
Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran,
fungsi SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D)
Strategi
fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang paling
utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya.
2.6. STRATEGI
PERENCANAAN DALAM SATU TAHUN
Alternatif strategi yang dapat
dilakukan untuk rasa produk adalah terus meningkatkan kualitas dan kelezatan
produk dengan memberikan takaran bumbu yang pas yang juga disesuaikan dengan
jenis produk yang ditawarkan, yang tentunya juga harus sesuai dengan selera
konsumen. Rasa produk yang ditawarkan yang pas yang juga disesuaikan dengan
jenis produk yang ditawarkan, yang tentunya juga harus sesuai dengan selera
konsumen
Rasa produk yang ditawarkan restoran
harus konsisten setiap harinya. Adanya potongan harga akan merangsang konsumen
untuk melakukan pembelian produk dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi
harga produk yang bisa diterapkan oleh Riffriend’s Restaurant Jakarta adalah memberikan potongan harga
(diskon) kepada konsumen yang telah mempunyai member card.
Alternatif strategi yang dapat
diterapkan restoran untuk meningkatkan kecepatan mengantarkan pesanan adalah
menambah jumlah waitress yang beroperasi untuk setiap
shift-nya.Warna produk yang ditawarkan Riffriend’s Restaurant Jakarta sangat menarik, terlihat fresh dan sesuai dengan warna aslinya untuk suatu produk. Pihak manajemen restoran harus
mempertahankan kinerja warna produk yang ditawarkan.
Alternatif strategi yang bisa
dilakukan Riffriend’s Restaurant
Jakarta
kepada konsumen yang sedang waiting list adalah memberikan minuman pembuka
secara gratis, membuat stand makanan dan stand minuman di teras
tempat waiting
list. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan konsumen tersebut.
Adapun yang dapat diberikan oleh pihak Riffriend’s Restaurant:
(1) Riffriend’s Restaurant Jakarta mengaktifkan pembuatan member card untuk semua konsumen yang melakukan
pembelian di Riffriend’s Restaurant
Jakarta
lebih dari 2 kali,
(2) Melakukan promosi restoran dengan menyebarkan brosur-brosur dan
pamflet ke perusahan-perusahan, instansi-dan kelompok-kelompok di luar Kota Jakarta
(3) Rasa produk yang ditawarkan oleh Riffriend’s Restaurant Jakarta harus konsisten setiap harinya,
(4) Memberikan potongan harga (diskon) kepada konsumen yang
melakukan pembelian dalam jumlah besar,
(5) Membuat daftar harga untuk menu makanan,
(6) Menambah jumlah waitress yang beroperasi untuk setiap
shift-nya untuk meningkatkan kecepatan mengantarkan pesanan konsumen,
(7) Pihak manajemen restoran harus mengatur formasi penempatan
waitress antara waitress yang bertugas mengantarkan pesanan
ke konsumen dengan waitress yang stand by di setiap bagian area
restoran,
(8) Menggunakan wadah yang cocok untuk produk yang ditawarkan,
sehingga kepuasan konsumen terhadap variabel ini dapat ditingkatkan,
(9) Memberikan minuman pembuka secara gratis,membuat stand
makanan dan stand minumandi teras tempat waiting list. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan
konsumen tersebut.
(10) Meningkatkan
pendapatan dari produk
yang dijual,
(11) Meningkatkan
lini produk dengan 10 produk baru selama periode satu tahun
(12) Memperluas
basis pelanggan sebesar
50 persen
(13) Menerbitkan
newsletter secara bulanan
A. Tahapan Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan
penelitian pada Riffriend’s Restaurant, kami
melakukan beberapa kegiatan. Yaitu:
1. Kami melakukan survey lokasi, hal ini dilakukan dengan tujuan mengetahui
secara langsung apa saja potensi yang dimiliki Riffriend’s Restaurant dan
permasalahan yang sedang dihadapi dalam upaya pengembangan usaha selama periode
satu tahun kedepan.
2. Membuat konsep desain label untuk setiap kemasan produk dimana dalam
label tersebut berisi nama usaha dan merk produk.
3. Membuat sebuah brosur dan mempromosikan produk ke luar daerah Jakarta
agar produk semakin dikenal dan daerah pemasaran produk semakin luas.
B. Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan di Riffriend’s Restaurant
milik ibu Rifka tepatnya di Daerah Jakarta Pusat adalah sebagai berikut:
1. Adanya merk diharapkan mampu menumbuhkan citra merk usaha dan menambah
kepercayaan pelanggan untuk mengkonsumsi produk “Riffriend’s Restaurant” dan
sebagai salah satu tempat yang patut diperhtungkan untuk tempat makan bersama
keluarga maupun dengan rekan kerja/rekan bisnis.
2. Adanya promosi tehadap produk diharapkan bisa mengenalkan produk-produk
“Riffriend’s Restaurant” agar lebih dikenal oleh masyarakat luas dan memperluas
daerah pemasaran produk, sehingga dapat meningkatkan jumlah penjualan dan
pendapatan.
C. Hambatan Yang Dihadapi
Dalam pelaksanaan penelitian di “Riffriend’s
Restaurant” kami mengalami hambatan di antaranya pemasaran produk dan promosi
produk terkendala dengan waktu pemasaran yang sangat sedikit, sehingga promosi
dan pemasaran kurang maksimal.
D. Alternatif Pemecahan Masalah
Dengan hambatan yang dihadapi pada saat
pelaksanaan penelitian,. Pemasaran dilakukan di daerah peneliti untuk menghemat
waktu.
2.7. Standart, Pelaksanaan Dan Permasalahan Pelayanan Restoran
RIFFRIEND’S
1. Penampilan fisik restoran.
Sebuah restoran harus berlokasi pada tempat yang strategis, yaitu berada di
lantai dasar berdekatan dengan lobby area sehingga mudah ditemukan oleh tamu
hotel maupun pengunjung dari luar hotel. Penataan ruangan restoran
terbagi dalam dua bagian, yaitu smoking area disebelah kiri dan no smoking area
ditempatkan sebelah kanan ruangan restoran. Seluruh lantai dalam ruangan
dilengkapi dengan karpet yang warnanya disesuaikan dengan suasana di restoran
yang menggunakan warna yang lembut misalnya warna hijau lembut dengan corak
bunga-bunga.
Untuk interiornya restoran dilengkapi dengan hiasan dinding (wall picture),
dinding dihiasi dengan tempat pajangan keramik dan piring hias yang menempel
pada dinding kanan dan kiri ruangan restoran, juga dilengkapi beberapa
lukisan sehingga menambah daya tarik dan memberi nilai tambah bagi
ruangan restoran tersebut.
Untuk dekorasi sebuah restoran dengan menempatkan beberapa bunga
hias berupa bunga-bunga hidup yang segar, dengan diatur rapi dan
bervariasi yang diletakkan diatas meja buffet dan bunga-bungan plastik
dalam pot keranjang yang diletakkan di sudut ruangan restoran, juga ruangan ini
didukung oleh pencahayaan lampu untuk merefleksikan interior yang ada,
sedangkan fasilitas yang terdapat didalam restoran, seperti AC, TV
Program, Egg Corner/Eggs show yang berfungsi untuk menyajikan beberapa macam
masakan telur pada waktu breakfast serta table accessories antara lain salt and
pepper shaker, ashtray flower vase, table number, napkin, sugar bowl, tooth
holder dan menu promotion card.
2. Kapasitas Restoran.
Sebuah restoran harus memiliki tempat duduk sesuai dengan ruang
yang sesuai dengan ruang restoran misanyal 86 seat dan meja sebanyak 24 buah.
Adapun seat yang digunakan berupa :
Long Sofa yaitu sofa
panjang yang diletakkan di bagian sisi kiri dan sisi kanan ruang restoran
dengan menempel pada dinding.
Chair yaitu
kursi-kursi yang terbuat dari bahan rotan yang di letakkan berhadapan dengan
sofa panjang.
Table yang digunakan
berupa :
Meja
berbentuk segi empat yang kapasitasnya untuk 2 0rang, 4 orang dan untuk 8
orang, meja tersebut terbuat dari bahan kayu dengan cat kayu berwarna coklat
supaya lebih lengkapnya lampirkan denah sesuai dengan ruang restoran.
3. Menu Card
Menu card merupakan salah satu media yang dipergunakan untuk mempromosikan
daftar menu yang ditawarkan restoran kepada tamu atau
pengunjung restoran. Oleh sebab itu penampilannya
dibuat dengan menarik, jelas, mudah dimengerti dan mudah
dibaca serta tersusun menurut menu skeleton.
Menu card yang dimiliki restoran harus didesain dengan gambar makanan
yang ditawarkan serta penampilan tulisan (bentuk huruf, angka )yang ada pada
menu card di restoran sudah termasuk menarik, terutama bahasa yang digunakan.
Jika makanan tersebut berasal dari Indonesia harus disertai dengan
penjelasannya dalam bahasa asing begitu juga sebaliknya. Sedangkan jumlah menu
card yang tersedia di restoran sangat terbatas, apalagi pada saat weekend
/malam Mingggu dan hari Minggu restoran biasanya ramai dikunjungi oleh
tamu atau pengunjung.
4. Sumber daya
manusia.
a. Jumlah karyawan.
Jumlah
karyawan pada Riffriend’s Restaurantterdiri dari + 20 orang dengan perincian sebagai
berikut:
Restaurant Manager : Rifka Restu
Supervisor Restaurant : Susilo
Captain : Iin Wulandari dan Fachri Eka
Greeter : Yosef
Budiman
Waiter/ess : Komarudin dan Partner
Untuk pembagian
shiftnya sebuah restaurant menerapkan 3 Shitt yaitu :
1. Morning Shift (
pukul 07.00 - 15.00 )
Biasanya ditempatkan 4-5 orang
waiter/ess dan 1 orang greeter.
2. Alternoon Shift
(pukul 15.00 - 23.00 )
Biasanya ditempatkan 5 -6 orang
waiter/ess dan 1 orang greeter
3. Night Shift (23.00 - 07.00 )
Biasanya ditempatkan hanya 2-3
orang waiter
Dari jumlah tenaga kerja di
suatu Restoran hanya tenaga supervisi yang merupakan tenaga kerja yang memiliki
latar belakang pendidikan perhotelan yaitu Head Restaurant dan
selebihnya memiliki latar belakang pendidikan yang tidak ada hubungan
dengan dunia perhotelan. Tetapi hal tersebut hanya berlaku sampai dengan
abad ke 19, sehingga pada saat ini latar belakang pendidikan perhotelan
merupakan suatau syarat mutlak dalam rekruitmen karyawan guna meningkatkan
profesionalisme pelayanan di suatu restaurant.
b. Struktur Organisasi
Susunan organisasi di dalam suatu
restoran tergantung dari besar kecilnya restoran,jumlah tamu yang berkunjung
dan service atau pelayanan yang diterapkan ini akan berpengaruh pada pelayanan
secara umum karena dengan organisasi yang baik akan tercipta pembagian
kerja yang baik pula, dengan sendirinya pelayanan akan berjalan lebih lancar.
Susunan organisasi sebuah restoran pada sebuah hotel berbintang adalah
sebagaimana berikut ini :
5. Metode Penyajian Makanan
dan Minuman
Sebuah restoran beroperasi selama 24 jam, setiap operasionalnya biasanya
menerapkan Amarican service dan lain-lain sebagai standard pelayanannya,
dimana standard pelayanan ini cocok di terapkan di sebuah restoran, karena tamu
yang berkunjung mayoritas adalah orang-orang bussiness yang menginginkan
pelayanan yang praktis dan cepat sebab tidak membutuhkan waktu yang lama untuk
menikmati hidangan yang akan disajikan. Adapun cara American service adalah
sebagai berikut :
1. Makanan dan minuman dihidangkan dari
sebelah kanan tamu dengan tangan kanan,dalam meletakkan makanan di depantamu,
hidangan pokoknya harus benar-benar tersaji dihadapan tamu tersebut. Untuk
salad dan roti dihidangkan dari sebelah kiri tamu dengan tangan kanan
2. Gerakan pelayanan searah dengan
perputaran jarum jam (clock wise system).
3. Di dalam yang tidak memungkinkan,
makanan dan minuman dapat diletakkan dari sebelah kiri tamu dengan tangan
kanan.
4. Penyajian dilakukan dengan
menggunakan tray. Bila kuantitas makanan tidak memungkinkan dibawa dengan tray
dapat dipergunakan kereta dorong (trolley).
5. Makanan sudah siap diatas dan
diporsikan diatas piring sejak dari dapur.
6. Pelayanan cepat tetapi
sopan dan baik.
7. Piring dan alat makanan yang kotor
(soiled dishes) diambil dari sebelah kanan tamu dengan tangan kanan, kecuali
peralatan yang terletak di sebelah kiri tamu.
Standard set-up merupakan suatu
keharusan bagi suatu restoran yang bertaraf internasional, yaitu penataan
dan pengaturan meja makan di suatu restoran. Standar set-up ini selalu
disesuaikan dengan keperluan, jenis restoran yang beroperasi dan jenis makanan
yang dijual di restoran tersebut.
Biasanya
sebuah restoran standar set-up yang diberlakukan terdiri dari dua bagian
untuk proses pelayanan kepada tamu, yaitu Basic Cover untuk A la Carte Menu,
sedangkan untuk breakfast disajikan dalam bentuk buffet.
6. Pelaksanaan Pelayanan
Pelayanan
yang diterpakan pada sebuah restoran baik American service dan lain-lain
adalah sebagaimana berikut ini ;
a. Setelah tamu disambut dan diantar
oleh greeter ke meja, captain atau waiter/ess menghadirkan daftar meneu
dan memeriksa kembali kesiapan set-up meja,apakah masih ada kekurangan sambil
menuangkan air es ke water goblet ketika tamu memilih makanan dan minuman yang
diinginkan.
b. Setiap tamu yang telah memesan
makanan dan minuman oleh captain dicatat dalam slip order rangkap tiga. Lembaran
yang asli diserahkan kepada kasir untuk dibuatkan billnya, lembaran kedua untuk
bagian kitchen dan lembaran ke tiga disimpan untuk kepen-tingan administrasi
restoran dan sebagai pedoman didalam mengadakan adjusment cover.
c.
Pada
slip order ditulis tanggal, nomor meja, jumlah tamu, nama waiter/ess, jenis
makanan dan minuman, kuantitasnya serta keterangan yang perlu dicantumkan
misalnya tingkat kematangan steak.
d. Sambil menunggu maanan
diproses, waiter/ess menyiapkan adjusment cover karena kemungkinan ditambahkan
peralatan makan dan pengambilan peralatan yang tidak diperlukan.
e. Setelah makanan dan
minuman siap diproses dan telah diporsikan di dapur maka waiter/ess
menghidangkan kepada tamu dengan menggunakan tray dari sebelah kanan tamu atau
sebelah kiri apabila posisinya tidak memungkinkan.
f. Setelah tamu selesai makan peralatan
kotor diangkat dan dibawa ke bagian stewarding oleh waiter/ess
g. Setelah tamu
mengisyaratkan untuk meminta bill, waiter/ess meminta gusedt bill pada kasir setelah
terlebih dahulu diperiksa kesesuaian antara makanan yang disajikan dengan bill
yang harus dibayar oleh
tamu.
7. Beberapa
Permasalahan Dalam Pelayanan
Dalam sebuah restoran pasti dijumpai sedikit banyak
permasalahan atau kendala yang akan menghambat jalannya operasional. Dalam hal
ini ada beberapa masalah yang sering terjadi pada saat pelayanan berlangsung di
Restoran-restoran. Antara lain-lain :
1. Terbatasnya jumlah peralatan
dan pelengkapan makan seperti tea spoon, creamer dan water goblet yang
tersedia, pada saat tertentu (high season) dan breakfast kekurangan tersebut
sangat terasa hingga mengganggu proses set-up dan lancarnya pelayanan
yang sedang berjalan.
2. Terbatasnya jumlah menu card yang
dimiliki oleh restoran, sehingga memnghambat dalam pelaksanaan taking
order bia tamu yang datang daam jumlah yang banyak atau bersaman
waktunya. Pada menu card ini terdapat perubahan harga jual yang ditempel dia
atas harga yang lama, sehingga menu card tersebut menjadi kurang menarik
dilihat dan timbul kesan bahwa pihak manajemen tidak berusaha membe-rikan
pelayanan yang terbaik terhadap tamu.
3. Keterlambatan pelayanan dalam
penyajian menu yang disebabkan oleh kelalaian petugas karena seringnya menunggu
order yang lain datang membuat tamu lama menerima pesanannya.
4. Waiter/ess kurang menguasai
pengetahuan menu yang dijual di restoran, sehingga apabila tamu ingin
mendapatkan penjelasan mengenai makanan tersebut, jawabannya yang diterima oleh
tamu sering kurang memuaskan.
8. Upaya Pemecahan
Masalah
Berdasarkan
permasalahan diatas, penulis akan mencoa unutk mencari jalan keluar dari
permasalahan yang ditemuai di restoran, kiranya ini berguna bagi mereka
yang mengelola restoran. Sebuah restoran yang ada pada sebuah hotel yang
kelasnya sudah bertaraf internasional /berbintang empat. Kiranya suadh saatnya
sebuah hotel untuk dapat membenah diri.
Sebuah
restoran Riffriend’s di dalam operasionalnya untuk memberikan pelayanan kepada
tamu-tamunya kiranya dapat memberikan pelayanan yang terbaik sehingga mendukung
faktor penunjang lainnya.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah uraian yang dilakukan
dalam kerangka analisis tugas dan tanggung jawab Riffriend’s Restaurant. Sebagai
kesimpulan dari penjelasan bab – bab sebelumnya bahwa koordinasi kerja dalam
setiap section terutama pada bagian Restaurant perlu ditingkankan agar pelayan
kepada pelanggan sangat memuaskan dan kinerja direstaurant tersebut dapat
dilihat oleh pelanggan sebagai kinerja yang baik dan dapat memuaskan pelanggan.
Hubungan dengan pelanggan juga harus benar – benar dijaga, agar tidak menimbulkan
kesan yang negatif atau terjadi complain karena dapat mempengaruhi kinerja
karyawan. Ada hubungan yang baik antara karyawan dan pelanggan sehingga
menciptakan kepuasan bagi pelanggan.
Jika kita lihat dari pelayanan
restaurant, keberadaan staf – staf ini adalah suatu hal yang sangat penting.
Dengan adanya staf – staf ini maka pekerjaan di Restaurant dapat dibagi – bagi
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing – masing, sehingga semua
pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat dan pelaksanan tugas itu sendiri
menjadi lebih efektif, jadi kinerja staf/karyawan dapat terlihat dan sangat
berpengaruh pada tingkan kepuasan pelanggan pada restaurant tersebut.
Disamping itu hal yang perlu diperhatikan juga adalah karyawan yang harus
mengikuti Job Descripton yang ada pada restaurant yang telah ditetapkan.
Kerjasama antar karyawan hendaknya dapat ditingkatkan agar dapat memperlancar
proses operasional di dalam restaurant. Perlengkapan restaurant, perlengkapan
meja makan (table accessories), peralatan makan (equipment) dan
linen-linen yang digunakan untuk kelancaran kinerja restaurant sebaiknya
ditingkatkan dan diperbaiki agar tidak mengganggu kelancaran operasional dalam
bagian restaurant. Sebab hal tersebut merupakan sarana pokok untuk menyediakan
pesanan tamu agar tepat waktu dan pelanggan dapat menilai bahwa pelayanaan di
restaurant tersebut sangat baik dan memuaskan.
Lampiran - Lampiran
Tampilan Lay Out Riffriend’s Restaurant
Food &
Beverages Menu
Nasi
Goreng Nanas
Nasi goreng dengan nanas sebagai
piring sajinya
Nasi Goreng Kepiting
Nasi Goreng dengan campuran daging kepiting dan bumbu kare
Nasi Goreng dengan campuran daging kepiting dan bumbu kare
Mie Goreng Ulang Tahun
Mie goreng dengan tambahan telur puyuh yang cocok digunakan untuk acara ulang tahun
Mie goreng dengan tambahan telur puyuh yang cocok digunakan untuk acara ulang tahun
Mie Goreng Malaysia
Mie goreng dengan bumbu dan cita rasa a la Malaysia
Mie goreng dengan bumbu dan cita rasa a la Malaysia
Sup Ikan Patin Asam Pedas
Sup Ikan Patin yang disajikan dengan bumbu asam pedas
Sup Ikan Patin yang disajikan dengan bumbu asam pedas
Sup Ikan Gurami Sayur Asin
Sup Ikan Gurami dengan sayur asin
Sup Ikan Gurami dengan sayur asin
Timun Jepang Cah Lada Hitam
Cah sayuran timun jepang dengan saos lada hitam
Cah sayuran timun jepang dengan saos lada hitam
Terong Goreng Gandum
Terong goreng dengan taburan gandum di atasnya
Terong goreng dengan taburan gandum di atasnya
Siew
Pak Coy Cah Jamur Special
Cah pak coy dengan saos jamur
Kangkung Hot Plate
Cah kangkung dengan campuran daging sapi dan disajikan dengan hot plate
Cah kangkung dengan campuran daging sapi dan disajikan dengan hot plate
Baby Buncis a la Szechuan
Baby buncis yang dimasak dengan cincang daging sapi
Baby buncis yang dimasak dengan cincang daging sapi
Brokoli Siram Daging Kepiting
Sayuran brokoli yang disiram dengan daging kepiting
Sayuran brokoli yang disiram dengan daging kepiting
Kangkung Goreng Ayam
Kangkung Goreng crispy dengan ayam di atasnya
Kangkung Goreng crispy dengan ayam di atasnya
Salad Mangga Udang
Salad Mangga yang disajikan dengan udang
Salad Mangga yang disajikan dengan udang
Yong Tahu
Tahu giling dan cincang seafood yang dibungkus dengan aneka sayuran
Tahu giling dan cincang seafood yang dibungkus dengan aneka sayuran
Tim Tahu Saos Kepiting
Tahu kukus yang disiram dengan
daging kepiting
Cumi Singapore
Cumi Goreng Crispy yang disajikan
dengan saos a la Singapore
Cumi Cah Jagung Muda
Cumi dengang campuran jagung muda
Ayam Saos Rojak
Ayam Goreng dengan saos dan campuran
a la Rujak
Ayam Goreng Wijen
Ayam goreng yang dilapisi wijen di
bagian luarnya
Ayam Dragon
Ayam cincang yang diolah dan
digoreng. disajikan dengan saos Asam Manis
Ayam Canton
Ayam goreng ala Canton yang memiliki
cita rasa gurih alias netral
Steak Sapi Import
Steak daging sapi import dari
Australia
Sate Sapi Import
Sate daging sapi import dari
Australia
Tahu Isi Vegetarian
Tahu isi sayuran yang dibuat khusus
untuk para vegetarian
Tahu Goreng Seafood
Tahu giling yang dicampur dengan
cumi & udang giling yang digoreng dan disajikan dengan saos Royal
Home Made Tahu Royal
Tahu buatan Royal Resto sendiri
dengan resep & cita rasa yang unik dan khas.
Burung Dara A la Royal
Burung dara goreng a la Royal Resto
yang tidak alot ketika disantap
Kepiting Soka Goreng Abon
Kepiting dengan kulit yang renyah
dan ditaburi dengan abon ayam
Udang Cah Nanas
Udang dengan irisan nanas di
dalamnya
Udang Goreng Gandum
Udang Goreng dengan taburan gandum
dan potongan cabe di atasnya
Udang Telur Asin
Udang kupas yang digoreng dengan
kuning telur asin
Ikan Gurami A la Thai
Ikan Gurami (fresh) goreng dengan
irisan mangga, bombay serta disiram dengan saos a la thai
Ikan Kerapu Bumbu Bakar
Ikan Kerapu (fresh) goreng dengan
saos bumbu bakar
Lumpia Kulit Tahu
Lumpia dengan isi cincang udang dan
ayam yang dibungkus dengan kulit tahu
Pangsit Udang Mayonaise
Pangsit goreng dengan isian udang di
dalamnya. Disajikan dengan saos mayonaise
Berry Patch
Campuran dari Blue Berry,
Strawberry, Vanilla Ice Cream & Fresh Milk
Bimo Mrenges
Campuran sai buah mangga, nanas,
jeruk dan strawberry
Oase
Minuman segar dengan resep tradisi yang menyegarkan dan
dibuat dari campuran sereh,Mint& Lemon
Gareng
Campuran
dari sari buah nanas, fresh Milk dan Pepsi Blue
Sembodro Ungu
Campuran dari Blue berry & Ice
Cream Vanilla
Bir Mataram
Minuman Tradisi dengan bahan rempah
dengan ditambah Soda water
Cocolada
Campuran dari nanas dan santan
kelapa
Green Day
Jus Buah dan sayuran yang
menyehatkan.
Sweet Sunrise
Minuman Campuran dari Strawberry,
Jeruk dan Soda
Vienna Shooter
Minuman panas dengan bahan kopi,
susu dan chocolate
Cofbeer
Varian dari bir mataram yang
disediakan untuk para penggemar kopi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar