ANALISIS SWOT, PLC, DAN BCG
PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK
Makalah
Diajukan sebagai Tugas Individu pada Mata Kuliah
“Sistem Informasi Pemasaran”
Disusun
Oleh:
IIN WULANDARI MUSLIMAT
NIM. 2013054352
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGGERANG
2016
BAB
1
PENDAHULUAN
PT. INDOFOOD SUKSES
MAKMUR, TBK
A. Sejarah PT Indofood Sukses Makmur TBK
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang
diubah dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali
dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny
Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91
tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan
No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi
PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari
1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta.
Berikut ini adalah rincian Sejarah PT Indofood
Sukses Makmur TBK,
yaitu sebagai berikut:
1990 •
Incorporated seperti PT Panganjaya Intikusuma.
1992 • Berubah
nama menjadi PT Indofood Sukses
Makmur Tbk
1994 • Initial Public
Offering dari 763 juta lembar saham di Rp1, 000 nilai nominal per saham,
listing di Bursa Efek Indonesia.
1995 • Didapatkan
penggilingan tepung Bogasari
1996 • Melakukan
sebuah stock split 1:2.
1997 • Acquired
80% ekuitas saham di perkebunan, agribisnis dan perusahaan
distribusi
• Dilakukan sebuah rights issue 1:5 dengan tambahan saham total 305.2 juta
• Dilakukan sebuah rights issue 1:5 dengan tambahan saham total 305.2 juta
saham
2000 • Melakukan
sebuah stock split 1:5
• Dikeluarkan
Rp1 triliun Obligasi Seri I
2001 • Memperoleh
persetujuan pada pembelian kembali saham skema dan
peluncuran
sebuah Rencana Kepemilikan Saham Karyawan (ESOP).
2002 •
Diimplementasikan tahap pertama ESOP, melibatkan 228.9 juta saham
• Bought kembali 915.6 juta saham
• Bought kembali 915.6 juta saham
• Dikeluarkan
US $ 280 juta Eurobonds
2003 •
Diimplementasikan tahap kedua ESOP, melibatkan 58.4 juta saham
• Dikeluarkan
Rp 1,5 triliun Obligasi Seri II
2004 • Menerapkan
ESOP tahap III, melibatkan 919.5 ribu saham
• Dikeluarkan
Rp1 triliun Obligasi Seri III
• Acquired 80%
memegang di sebuah perusahaan karton bergelombang
2005 •
Perkembangan perusahaan patungan dengan Nestlé
• Didapatkan
perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat
• Didapatkan
Obligasi Konversi yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran,
setara dengan 90,9% dari ekuitas
2006 • Early
Eurobonds penebusan dari US $ 143.7 million
• Didapatkan
55,0% saham di perusahaan pelayaran Pacsari Pte. Ltd
• Didapatkan
tambahan perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
2007 • Terdaftar
di Agribisnis Group di Bursa Efek Singapura dan ditempatkan
B. Visi dan Misi
1. Visi
“Menjadi
Perusahaan Total Food Solutions”
2. Misi
a.
Senantiasa meningkatkan kompetensi
karyawan kami, proses produksi kami, dan teknologi kami
b. Menyediakan produk yang berkualitas
tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan
c. Memastikan ketersediaan produk bagi
pelanggan domestik maupun internasional
d. Memberikan kontribusi dalam peningkatan
kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi
e. Meningkatkan stakeholders’ value secara
berkesinambungan
Ada tiga konsep strategis untuk mencapai misi perusahaan, yaitu sebagai
berikut:
1.
Diferensiasi.
Diferensiasi berhubungan dengan
penyajian keunikan. Peluang
sebuah perusahaan untuk menciptakan keunikan dapat dilakukan pada semua
aktivitas perusahaan. Karena banyak produk menyertakan jasa dan kebanyakan jasa
memasukkan unsur produk, menciptakan keunikan benar-benar hanya masalah
imajinasi
2.
Kepemimpinan
biaya-rendah.
Dapat diartikan mencapai nilai
maksimum sebagaimana yang diinginkan pelanggan. Strategi biaya rendah tidak
berarti nilai atau kualitas barang menjadi rendah. Salah satu pemicu strategi
biaya rendah adalah fasilitas yang dimanfaatkan secara efektif. Perusahaan yang
menggunakan strategi biaya rendah memahami hal ini dan memanfaatkan sumber
dayanya secara efektif. Dengan mengidentifikasikan ukuran optimal perusahaan
dapat menyebarkan biaya pada unit-unitnya untuk menurunkan biaya dan
menjadikannya unggul.
3.
Bersaing
dalam respon.
Respon merupakan keseluruhan nilai yang terkait dengan
pengembangan dan pengantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat
diandalkan, dan kinerja yang fleksibel. Respon yang fleksibel dapat dianggap
sebagai kemampuan memenuhi perubahan yang terjadi di pasar dimana terjadi
pembaruan rancangan dan fluktuasi volume.
Dari ketiga konsep strategi
tersebut, Strategi yang dipakai oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah
diferensiasi produk dibuktikan dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
memproduksi mie instan dalam bentuk cup. Diferensiasi produk yang
dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dilakukan untuk memenangkan
persaingan hingga menguasai pangsa pasar. Dan kepemimpinan biaya rendah
dibuktikan dengan PT Indofood memproduksi mie instan dengan harga yang lebih
murah tetapi dengan menggunakan bahan baku yang sama dengan yang lainnya,
contohnya adalah supermi, dll.
C. Produk Utama
Berikut ini adalah Produk Utama PT Indofood
Sukses Makmur TBK,
yaitu sebagai berikut:
1.
Indomie
2.
Pop Mie
3.
Sarimi
4.
Supermi
5.
Mie telur Cap 3 Ayam
6.
Pop Bihun
7.
Cheetos
8.
Jet-Z
9.
Lays Potato Chips
10. Chitato
Potato Chips
11. Qtela
Cassava Chips
12. Indomilk
13. Cap
enak
14. Indoeskrim
15. Kecap
Indofood
16. Promina
17. SUN
18. Piring
Lombok
19. Bumbu
Kaldu Indofood
20. Bumbu
Instant Indofood
21. Bumbu
Racik Indofood
22. Bimoli
23. Simas
Palmia
24. Happy
Salad oil
BAB II
ANALISIS SWOT
PT. INDOFOOD SUKSES
MAKMUR, TBK
A. Strenght (Kekuatan)
Berikut ini adalah kekuatan dari PT Indofood
Sukses Makmur Tbk,
yaitu sebagai berikut:
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia (rasa
yang enak dan lezat)
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Memiliki satu group yang menangani
pendistribusian produk-produknya (PT. Group Distribusi Indofood)
5. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
6.
Kondisi
keuangan atau financial yang kuat
7. Kondisi
keuangan yang membaik dengan indikasi naiknya net income, total asset, cash on hand
8.
Memiliki
banyak anak perusahaan
9.
Brand
yang sudah terkenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama produk Mie.
10.
Kepemilikan
Direksi dan Komisaris yang matang
11.
Memliki
Sumber Daya Manusia yang besar sehingga mampu produksi yang besar pula
12.
Memiliki
staff yang handal dengan didukung melalui inovasi-inovasi yang terus dilakukan
dengan mengadakan kinerja tim
13.
Produk
yang diproduksi Indomie adalah mie yang berkualitas tinggi dengan berbagai
macam varian
14.
Terus
melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan konsumen
15.
Telah
merambah pasar Luar Negeri
16.
Target
pasar mencapai semua kalangan
17.
Agresif
dalam iklan di media massa
18.
Banyak
stock point yang berada di kawasan
strategis
19. Memiliki divisi R&D internal sehingga
tidak membutuhkan R&D eksternal (Riset dan
Pengembangan atau Research and
Development)
20. Karyawan standarisasi pendidikan latar belakang dengan penglaman
kerja yang baik
B. Weakness (Kelemahan)
Berikut ini adalah
kelemahan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut:
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat
oleh Indofood
3.
Permintaan
pasar yang belum terpenuhi
4.
Tenaga
kerja yang banyak membuat perusahaan rentan goncangan terhadap penjualan produk
yang menurun
5.
Produk
memakai MSG (Monosodium
Glutamate)
6.
Besarnya
biaya pemasaran yang digunakan
7.
Ketersediaan bahan baku yang belum mencukupi
khususnya produksi di Luar Negeri
C. Opportunities
(Peluang)
Berikut ini adalah peluang
dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk,
yaitu sebagai berikut:
1.
Pertumbuhan
pasar yang terus meningkat, baik di kalangan bawah, menengah, maupun atas
2.
Segemntasi
pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan terus
menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun muda
3.
Memanfaatkan
e-bussines dalam membantu
mengembangkan pangsa pasar dan memperkenalkan prosuk melalui internet, karena
pengguna internet sama dengan masyarakat konsumen
4.
Peluang
pasar yang besar dalam sistem distribusi yang mencakup grup pendistribusian produk
hingga pasar tradisional dengan waktu sesingkat mungkin
5.
Melakukan
ekspansi ke luar negeri
6.
Melakukan
join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
7.
Melakukan
diversifikasi terhadap produk lain
8.
Pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka
lebar
9.
Naiknya harga makanan pokok
10.
Pola hidup masyarakat akan mie instant yang
cukup tinggi
D. Threats (Ancaman)
Berikut ini adalah ancaman
dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk,
yaitu sebagai berikut:
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing
dalam hal iklan maupun inovasi
2.
Tidak
fokus terhadap satu jenis produk
3.
Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing
baru dengan jenis produk yang sama
4.
Adanya
kompetitor sejenis yang cukup banyak
5.
Kemungkinan
adanya anti MSG dan zar bahaya lainnya
6.
Adanya
substitusi untuk makanan instant
BAB III
PLC dan BCG
PT. INDOFOOD SUKSES
MAKMUR, TBK
A.
PLC (Product Life Cycle) Pada PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk
Pada
umumnya siklus hidup produk atau product life cycle memiliki 4 tahapan yaitu:
Perkenalan (Introduction), Perkembangan (Growth), kedewasaan (Maturity),
penurunan (Decline).
Berikut ini adalah
penjelasan singkat mengenai ke empat tahapan siklus hidup produk yang di
gunakan produsen PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam memasarkan produknya
berdasarkan fase atau tahap siklusnya.
1.
Perkenalan (Introduction)
Pada PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk, produk di tahap perkenalan ini adalh
Indomie Mie Noodlez, Indomie Laksa, dll. Tahap perkenalan adalah tahapan
pertama dalam siklus hidup produk dimana produsen memperkenalkan produk barunya
kepada pasar atau masyarakat umum. Tahap ini ditandai dengan pertumbuhan yang
lambat. Pertumbuhan yang lambat karena di sebabkan oleh:
a.
Kelambatan dalam perluasan kapasitas produksi
b.
Masalah teknis
c.
Kelambatan dalam penyediaan produk tersebut untuk
konsumen, terutama di bidang distribusi.
d.
Keseganan konsumen untuk mengubah pola kebiasaan yang
sudah berjalan.
2. Perkembangan (Growth)
Pada PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk, produk di tahap perkembangan ini adalah
Kecap Indofood, Bumbu Kaldu Indofood. Tahap perkembangan (Growth) adalah tahap di mana produk yang di perkenalkan tersebut
dikenal dan diterima oleh konsumen. Ditinjau lebih jauh kurva volume penjualan
pada periode pertumbuhan ini dapat di pisahkan kedalam dua tahap, yaitu:
a. Penjualan
meningkat dengan tingkat kenaikan yang semakin besar
b. Dalam
periode pertumbuhan ini ditunjukkan dengan penjualan yang meningkat, tetapi
tingkat kenaikannya semakin kecil.
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, produk di tahap kedewasaan ini adalah Indomie
Goreng, Indomilk, dll. Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie
saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand
equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind
merek mie instan.
Peningkatan omset penjualan yang mulai melambat,
bersaing dengan ketat dan berjuang dalam merebut pangsa pasar dengan para
pesaing–pesaingnya. Ditinjau lebih jauh tahap pendewasaan ini dapat di bagi
menjadi 3 tahap, yaitu:
a.
Tahap pendewasaan yang meningkat adalah penjualan total
meningkat dengan lambat yang di sebabkan karena sebagian permintaan berasal
dari langganan (pembeli lama), sedangkan pembeli baru yang masuk hanya sedikit.
b.
Tahap kedewasaan yang stabil adalah volume penjualan
tidak meningkat lagi tetapi konstan.ini di sebabkan karena seluruh permintaanya
berasal dari pembeli lama atau pelanggan, jadi sudah tidak ada lagi pembeli
baru yang masuk.
c.
Tahap kedewasaan menurun adalah penjualan yang menurun
dikarenakan beberapa langganan mulai meninggalkan produk perusahaan dan membeli
produk lain.
4. Tahap Penurunan (Decline)
Pada PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk, produk di tahap penurunan ini adalah
Supermie, Indoeskrim. Pada tahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan
semakin menurun dan jika tidak melakukan strategi yang tepat, produk yang di
tawarkan mungkin akan hilang dari pasar (Market).
Tahap terakhir yang dialami oleh suatu produk dalam siklus kehidupannya adalah
tahap kemunduran panjang atau lamanya tahap kemunduran ini di tentukan oleh
beberapa factor, yaitu:
a.
Perubahan selera konsumen
b.
Perubahan kegiatan pesaing
c.
Kebijaksanaan meninggalkan produk oleh perusahaan.
B. BCG (Boston
Consulting Group) Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
Pada
tahun 1968, menciptakan (BCG) Boston
Consulting Group “Growth Share
Matrix” sebuah grafik sederhana untuk membantu perusahaan besar dalam
menentukan bagaimana mengalokasikan kas antara unit-unit bisnis mereka.
Korporasi akan mengkategorikan unit usaha sebagai “Bintang”, “Kas Sapi”,
”Pertanyaan Marks”, dan “Anjing” (awalnya
“Piaraan”) kemudian mengalokasikan kas yang sesuai, memindahkan uang dari ”sapi
perah” menuju “bintang” dan “tanda tanya” yang memiliki tingkat pertumbuhan
pasar yang lebih tinggi potensial. Bagan itu popular selama dua dekade dan “digunakan
sebagai primer dalam prinsip-prinsip pengelolaan portofolio”, sebagai kata BCG.
Market Growth
1. Dog
Pada posisi ini tingkat pertumbuhan suatu produk masih sangat rendah dan market share-nya juga masih rendah. posisi
ini harus segera mengambil tindakan kalau tidak secepatnya mengambil tindakan
suatu perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang berada pada posisi ini adalah
Indomie Mie Noodle, Indomie Laksa, dll
2. Question
Pada quadrant
ini, product yang ditawarkan walau masih mempunyai market share rendah, tapi demannya udah kelihatan banyak. sehingga market growth-nya tinggi. Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang
berada pada posisi ini adalah Indoeskirim, Supermi.
3. Star
Kalau sudah
sampai di posisi star dimana market share
sudah dominan, tapi growth masih
banyak, advertising bisa seperlunya
saja, penambahan fitur minor bisa dilakukan, kerjasama dengan club juga bisa
digiatkan lagi dalam promosi. Pada PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk yang berada pada posisi ini adalah Kecap
Indofood, Bumbu Kaldu Indofood.
4. Cash Cow
Pada posisi ini perusahaan sudah mempunyai market share yang tinggi dan growth
yang cukup baik ,untuk mempertahankan produk perusahaan dapat menjaga
stabilitas dari tingkat pemasaran produk dan harga. Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yang
berada pada posisi ini adalah Indomie goreng, Indomilk, dll.